28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 18:30 PM WIB

TERLALU! Uang Urunan Ngaben Massal Rp 60 Juta Raib Dimaling

TABANAN – Tidak hanya toko modern, uang bangkas di anjungan tunai mandiri (ATM) yang dijadikan sasaran empuk kawan pencuri.

Tetapi kali ini uang urunan untuk upacara ngaben massal juga raib digondol maling.  Itu terjadi di salah satu rumah bendahara adat Desa Pakraman Bonian, Desa Antap, Selemadeg I Gusti Made Muliana.

Uang sebesar Rp 68 juta milik warga raib digondol maling. Pencurian tersebut diketahui Senin (9/7) siang sekitar pukul 11.30 Wita. Saat itu rumah Muliana dalam kondisi pintu terkunci.

Muliana meninggalkan rumah, untuk membantu salah satu warganya yang melaksanakan upacara adat. Kemudian orang tua dari Muliana juga meninggalkan rumah untuk bekerja ke sawah. 

Seusai membatu tetangganya, ketika pulang ke rumahnya tiba-tiba Muliana merasa curiga dan tidak beres ketika masuk ke kamar rumahnya.

Dia pun membuka pintu almari kamarnya didapati uang sebesar 60 juta telah raib. Sedangkan sisa uang milik adat yang diletakkan ditempat berbeda juga hilang. Total uangnya yang hilang sebesar Rp 68 juta. 

Perbekel Desa Antap I Ketut Wastika membenarkan kemalingan tersebut. Maling beraksi siang hari ketika kondisi rumah korban dalam keadaan sepi.

Pelaku diperkirakan masuk melalui jendela rumah. Kemudian saat akan mengambil uang tersebut, herannya pencuri sudah mengetahui letak kunci pintu kamar yang berada di bawah teplak meja di ruang tamu oleh pelaku yang ditaruh korban.

“Uang Rp 68 juta yang dicuri uang adat, uang urunan untuk ngaben masal dan uang pensiunan orang tuanya,” jelas Wastika.

Lanjut Wastika, uang urunan krama sebesar Rp 60 juta rencananya akan dibayarkan untuk membeli upakara persiapan ngaben masal yang akan dilaksanakan dua hari kedepan. 

Informasi baru 4 orang warga yang sudah membayar uang urunan ngaben dengan jumlah yang berbeda-beda.

“Peristiwa ini sudah dilaporkan oleh korban kepada ke pihak kepolisian Selemadeg. Kami berharap aparat kepolisian segera mengungkap kasus ini.

Karena uang yang hilang milik krama yang sudah susah payah dikumpulkan untuk upacara ngaben,” kata Wastika.

Dituturkan Wastika rumah bendahara adat Desa Pakraman Bonian sebenarnya sudah tiga kali kemalingan, pertama beras, kedua uang sebesar Rp 1 juta, dan ketiga kejadian ini. 

“Polisi segara mengungkap kasus ini. Sebab warga sudah merasa jengkel karena uang dicuri uang untuk kegiatan upacara keagamaan,” tegas Wastika.

Kapolsek Selemadeg, Kompol I Nyoman Sukanada membenarkan kejadian tersebut. Terkait pencurian itu pihak masih melakukan lidik 

“Sabar ya masih kami lidik. Mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat kami ungkap,” pungkas perwirta menengah berpangkat melati satu. 

TABANAN – Tidak hanya toko modern, uang bangkas di anjungan tunai mandiri (ATM) yang dijadikan sasaran empuk kawan pencuri.

Tetapi kali ini uang urunan untuk upacara ngaben massal juga raib digondol maling.  Itu terjadi di salah satu rumah bendahara adat Desa Pakraman Bonian, Desa Antap, Selemadeg I Gusti Made Muliana.

Uang sebesar Rp 68 juta milik warga raib digondol maling. Pencurian tersebut diketahui Senin (9/7) siang sekitar pukul 11.30 Wita. Saat itu rumah Muliana dalam kondisi pintu terkunci.

Muliana meninggalkan rumah, untuk membantu salah satu warganya yang melaksanakan upacara adat. Kemudian orang tua dari Muliana juga meninggalkan rumah untuk bekerja ke sawah. 

Seusai membatu tetangganya, ketika pulang ke rumahnya tiba-tiba Muliana merasa curiga dan tidak beres ketika masuk ke kamar rumahnya.

Dia pun membuka pintu almari kamarnya didapati uang sebesar 60 juta telah raib. Sedangkan sisa uang milik adat yang diletakkan ditempat berbeda juga hilang. Total uangnya yang hilang sebesar Rp 68 juta. 

Perbekel Desa Antap I Ketut Wastika membenarkan kemalingan tersebut. Maling beraksi siang hari ketika kondisi rumah korban dalam keadaan sepi.

Pelaku diperkirakan masuk melalui jendela rumah. Kemudian saat akan mengambil uang tersebut, herannya pencuri sudah mengetahui letak kunci pintu kamar yang berada di bawah teplak meja di ruang tamu oleh pelaku yang ditaruh korban.

“Uang Rp 68 juta yang dicuri uang adat, uang urunan untuk ngaben masal dan uang pensiunan orang tuanya,” jelas Wastika.

Lanjut Wastika, uang urunan krama sebesar Rp 60 juta rencananya akan dibayarkan untuk membeli upakara persiapan ngaben masal yang akan dilaksanakan dua hari kedepan. 

Informasi baru 4 orang warga yang sudah membayar uang urunan ngaben dengan jumlah yang berbeda-beda.

“Peristiwa ini sudah dilaporkan oleh korban kepada ke pihak kepolisian Selemadeg. Kami berharap aparat kepolisian segera mengungkap kasus ini.

Karena uang yang hilang milik krama yang sudah susah payah dikumpulkan untuk upacara ngaben,” kata Wastika.

Dituturkan Wastika rumah bendahara adat Desa Pakraman Bonian sebenarnya sudah tiga kali kemalingan, pertama beras, kedua uang sebesar Rp 1 juta, dan ketiga kejadian ini. 

“Polisi segara mengungkap kasus ini. Sebab warga sudah merasa jengkel karena uang dicuri uang untuk kegiatan upacara keagamaan,” tegas Wastika.

Kapolsek Selemadeg, Kompol I Nyoman Sukanada membenarkan kejadian tersebut. Terkait pencurian itu pihak masih melakukan lidik 

“Sabar ya masih kami lidik. Mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat kami ungkap,” pungkas perwirta menengah berpangkat melati satu. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/