DENPASAR – Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, yang berada di pesisir memiliki potensi laut dan daratan yang dapat dikembangkan. Potensi itu pun dikelola dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Segara Giri.
’’Segara artinya laut, kami (Desa Sanur Kauh, Red) memiliki potensi di laut atau pantai. Giri artinya gunung atau daratan, kami juga memiliki daratan yang dapat dikembangkan. Jadi, dari lautan hingga daratan merupakan potensi yang tak luput dari perhatian kami,” jelas Kepala Desa Sanur Kauh Made Ada kepada Jawa Pos Radar Bali, belum lama ini.
Realisasinya, kini BUMDes Segara Giri telah memiliki usaha transportasi laut. Yaitu, sebuah boat yang disewakan. ’’Ke depan, potensi lain yang ada di laut akan kami kembangkan terus,” janjinya.
Bagian daratan, Desa Sanur Kauh memiliki kurang lebih 127 hektare sawah produktif. Lahan tersebut dapat menghasilkan beras dan semangka, yang ditanam secara bergantian.
Melalui BUMDes Segara Giri, hasil panen tersebut dikelola dengan baik dan pantas. Karena sebelumnya banyak tengkulak yang membeli hasil panen dengan harga yang jauh murah.
’’Kami ingin apa yang dihasilkan oleh petani bisa dinikmati, dengan harga yang pantas bagi petani dan masyarakat kami,” ungkap Made Ada.
Guna mendukung pertanian, Desa Sanur Kauh juga memikirkan akses-akses pertanian lainnya, seperti jalan tani. Saat ini, telah dibuatkan jalan-jalan setapak menuju sawah.
Hasil dari jalan setapak tersebut, tidak hanya dinikmati oleh petani, namun ini juga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin sekadar bersepada ataupun jogging di area tersebut.
’’Selain fungsi utamanya sebagai jalan tani, dengan adanya jalan setapak ini juga bisa menjadi wisata penunjang bagi desa kami,” pungkasnya bangga. (dwa/djo)