31.4 C
Jakarta
24 November 2024, 20:20 PM WIB

Cegat Kendaraan di Jalur Tengkorak, Tujuh Anak Punk Diciduk, Lantas…

NEGARA – Sebanyak tujuh anak punk dari sejumlah kabupaten di Jawa Timur, kemarin diamankan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jembrana.

Mereka diamankan polisi penegak perda ini saat berada di daerah Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, saat akan menuju Denpasar dan mencegat kendaraan yang melintas di Jalan Denpasar –Gilimanuk.

Menurut Syaiful Bari, 23, salah satu anak punk yang diamankan ke kantor Satpol PP Jembrana, awalnya berangkat sendiri dari rumahnya di Bangkalan, Jawa Timur.

Kemudian bertemu dengan anak punk lainnya di daerah Besuki, Situbondo yang memiliki tujuan sama, yakni menonton musik di daerah Nusa Dua.

“Ketemunya di jalan, tidak sengaja ketemu. Karena sama-sama ke Bali langsung barengan,” ujar Syaiful Bari.

Mereka berangkat dari rumah masing-masing tanpa membawa uang. Selama perjalanan, mereka mencegat kendaraan terutama truk yang menuju ke Bali.

Karena tidak membawa kartu tanda penduduk dan sebagian besar masih dibawah umur, mereka bersembunyi di dalam bak truk saat tiba di Pelabuhan Gilimanuk.

Karena itu, mereka bisa lolos dari pemeriksaan petugas di Pelabuhan Gilimanuk. “Kalau untuk beli makan ngamen,” imbuhnya.

Kepala Satpol PP Jembrana I Gusti Ngurah Rai Budhi mengatakan, tujuh anak punk ini diamankan ke kantor Satpol PP Jembrana karena mengganggu ketertiban masyarakat.

Sebelum diserahkan ke Dinas Sosial, tujuh anak punk yang mengaku belum makan sejak pagi ini diberi makan di kantor Satpol PP Jembrana.

Selanjutnya, mereka diserahkan pada Dinas Sosial untuk dipulangkan ke daerah asal masing-masing.

Pihaknya juga akan memperketat penjagaan di pos yang dijaga Satpol PP Jembrana untuk mengantisipasi anak punk atau warga tanpa identitas masuk Bali melalui pelabuhan Gilimanuk. 

“Mereka diantar sampai Ketapang, diberi bekal uang untuk ongkos biar langsung pulang,” tegasnya. 

NEGARA – Sebanyak tujuh anak punk dari sejumlah kabupaten di Jawa Timur, kemarin diamankan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jembrana.

Mereka diamankan polisi penegak perda ini saat berada di daerah Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, saat akan menuju Denpasar dan mencegat kendaraan yang melintas di Jalan Denpasar –Gilimanuk.

Menurut Syaiful Bari, 23, salah satu anak punk yang diamankan ke kantor Satpol PP Jembrana, awalnya berangkat sendiri dari rumahnya di Bangkalan, Jawa Timur.

Kemudian bertemu dengan anak punk lainnya di daerah Besuki, Situbondo yang memiliki tujuan sama, yakni menonton musik di daerah Nusa Dua.

“Ketemunya di jalan, tidak sengaja ketemu. Karena sama-sama ke Bali langsung barengan,” ujar Syaiful Bari.

Mereka berangkat dari rumah masing-masing tanpa membawa uang. Selama perjalanan, mereka mencegat kendaraan terutama truk yang menuju ke Bali.

Karena tidak membawa kartu tanda penduduk dan sebagian besar masih dibawah umur, mereka bersembunyi di dalam bak truk saat tiba di Pelabuhan Gilimanuk.

Karena itu, mereka bisa lolos dari pemeriksaan petugas di Pelabuhan Gilimanuk. “Kalau untuk beli makan ngamen,” imbuhnya.

Kepala Satpol PP Jembrana I Gusti Ngurah Rai Budhi mengatakan, tujuh anak punk ini diamankan ke kantor Satpol PP Jembrana karena mengganggu ketertiban masyarakat.

Sebelum diserahkan ke Dinas Sosial, tujuh anak punk yang mengaku belum makan sejak pagi ini diberi makan di kantor Satpol PP Jembrana.

Selanjutnya, mereka diserahkan pada Dinas Sosial untuk dipulangkan ke daerah asal masing-masing.

Pihaknya juga akan memperketat penjagaan di pos yang dijaga Satpol PP Jembrana untuk mengantisipasi anak punk atau warga tanpa identitas masuk Bali melalui pelabuhan Gilimanuk. 

“Mereka diantar sampai Ketapang, diberi bekal uang untuk ongkos biar langsung pulang,” tegasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/