29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:11 AM WIB

Dibuang di Kosan, Orok Kembar Ditemukan Mati Mengenaskan, Kondisinya..

DENPASAR – Kasus pembuangan bayi tak berdosa korban kebiadaban orang tua tak bertanggung jawab seperti tidak ada habisnya.

Minggu (15/7) pukul 13.00 di sebuah kos-kosan milik John Ngamal, 60, di Jalan Ratna Gang Werkudara No 6, Denpasar Timur, ditemukan orok bayi kembar berjenis kelamin perempuan.

Menurut informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, saksi Enisa Nimas Krisna sebelum subuh mendengar suara tangisan bayi yang berasal dari kamar yang dihuni seorang laki-laki bernama Fenan.

Sebelumnya diketahui bahwa Fenan menghuni kamar dimaksud dengan seorang perempuan yang tidak diketahui identitasnya.

Selanjutnya, pada Minggu (15/7) sekira pukul12.30 tercium bau busuk. Saksi memberitahu kepada saksi pengelola kos bernama Maria Magdalena Tin.

Kemudian saksi Yoseph Anugerah Putra Pasqualino Baut, anak saksi Maria pada pukul 13.30 mencium sumber bau berasal dari tas kain warna kuning yang ditaruh di lorong kecil sebelah timur kos Fenan.

“Saksi mengambil tas dengan menggunakan kayu. Tas kemudian dibawa ke jalan depan kos dan dibuka oleh saksi lain bernama Gusti Ngurah Putra dengan disaksikan saksi lainnya,” ujar sumber.

Sontak, para saksi kaget tidak percaya setelah membuka tas ternyata berisi orok bayi yang dibungkus dengan kain merah, dan tas kresek hitam. Saksi kemudian melaporkan ke pihak kepolisian.

Saksi pengelola kos bernama Maria Magdalena Tin mengungkapkan, bahwa Fenan (diduga pelaku pembuang orok) sudah kos sejak September 2017.

Setelah peristiwa tangisan bayi sebelum subuh itu, Sabtu (14/7) Fenan pulang kampung beralasan mengambil ijazah.

“Fenan ini kuliah di Fakultas Ekonomi jurusan akuntansi Universitas Warmadewa,” imbuh sumber.

Berdasarkan hasil identifikasi sementara diketahui bahwa dua orok bayi berjenis kelamin perempuan kembar itu baru berumur 8 bulan.

Orok kembar itu mengalami luka robek pada bagian leher dan perut, diperkirakan meninggal dunia sejak dua hari lalu

DENPASAR – Kasus pembuangan bayi tak berdosa korban kebiadaban orang tua tak bertanggung jawab seperti tidak ada habisnya.

Minggu (15/7) pukul 13.00 di sebuah kos-kosan milik John Ngamal, 60, di Jalan Ratna Gang Werkudara No 6, Denpasar Timur, ditemukan orok bayi kembar berjenis kelamin perempuan.

Menurut informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, saksi Enisa Nimas Krisna sebelum subuh mendengar suara tangisan bayi yang berasal dari kamar yang dihuni seorang laki-laki bernama Fenan.

Sebelumnya diketahui bahwa Fenan menghuni kamar dimaksud dengan seorang perempuan yang tidak diketahui identitasnya.

Selanjutnya, pada Minggu (15/7) sekira pukul12.30 tercium bau busuk. Saksi memberitahu kepada saksi pengelola kos bernama Maria Magdalena Tin.

Kemudian saksi Yoseph Anugerah Putra Pasqualino Baut, anak saksi Maria pada pukul 13.30 mencium sumber bau berasal dari tas kain warna kuning yang ditaruh di lorong kecil sebelah timur kos Fenan.

“Saksi mengambil tas dengan menggunakan kayu. Tas kemudian dibawa ke jalan depan kos dan dibuka oleh saksi lain bernama Gusti Ngurah Putra dengan disaksikan saksi lainnya,” ujar sumber.

Sontak, para saksi kaget tidak percaya setelah membuka tas ternyata berisi orok bayi yang dibungkus dengan kain merah, dan tas kresek hitam. Saksi kemudian melaporkan ke pihak kepolisian.

Saksi pengelola kos bernama Maria Magdalena Tin mengungkapkan, bahwa Fenan (diduga pelaku pembuang orok) sudah kos sejak September 2017.

Setelah peristiwa tangisan bayi sebelum subuh itu, Sabtu (14/7) Fenan pulang kampung beralasan mengambil ijazah.

“Fenan ini kuliah di Fakultas Ekonomi jurusan akuntansi Universitas Warmadewa,” imbuh sumber.

Berdasarkan hasil identifikasi sementara diketahui bahwa dua orok bayi berjenis kelamin perempuan kembar itu baru berumur 8 bulan.

Orok kembar itu mengalami luka robek pada bagian leher dan perut, diperkirakan meninggal dunia sejak dua hari lalu

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/