29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:44 AM WIB

Orok yang Dibuang Itu Cukup Umur, Kata Dokter Forensik…

DENPASAR – Kasus pembuangan bayi tak berdosa korban kebiadaban orang tua tak bertanggung jawab seperti tidak ada habisnya.

Minggu (15/7) pukul 13.00 di sebuah kos-kosan milik John Ngamal, 60, di Jalan Ratna Gang Werkudara No 6, Denpasar Timur, ditemukan orok bayi kembar berjenis kelamin perempuan.

Pasca olah TKP oleh pihak kepolisian, orok itu langsung dibawa ke kamar jenazah RSUP Sanglah. Setiba di rumah sakit, tim forensic langsung melakukan pemeriksaan luar.

Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RS Sanglah, dr. Ida Bagus Putu Alit saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali kemarin, menerangkan kedua orok dilakukan pemeriksaan luar pukul 16.52.

“Jenis kelamin perempuan sudah membusuk berupa pengelupasan kulit seluruh tubuh berwarna kehijauan dan pembekakan seluruh tubuh,” ungkap dr. Alit.

Untuk perkiraan waktu kematian sekitar 2 sampai dengan 3 hari sebelum diperiksa. “Dilihat dari panjang badan 41 cm dan 45 cm dapat diperkirakan bayi cukup umur kandungan (8 sampai dengan bulan 9 umur kandungan),” tuturnya.

“Kami temukan juga ada luka-luka. lahir hidup atau lahir mati hanya dapat ditentukan bila diotopsi,” imbuhnya. 

Hingga berita ini ditulis, belum ada keluarga yang datang untuk melihat orok bayi malang tersebut. Hal ini pun menambah daftar penemuan orok yang di bawa ke RS Sanglah pada pertengahan tahun 2018 ini.

Sebelumnya, juga ditemukan kasus pembuangan bayi yang ditemukan tewas dan hanyut di Tukad Badung, Jalan Pulau Biak 2, Nomor 14 Denpasar pada Sabtu pagi lalu (30/6). Kasus ini pun juga belum terselesaikan. 

DENPASAR – Kasus pembuangan bayi tak berdosa korban kebiadaban orang tua tak bertanggung jawab seperti tidak ada habisnya.

Minggu (15/7) pukul 13.00 di sebuah kos-kosan milik John Ngamal, 60, di Jalan Ratna Gang Werkudara No 6, Denpasar Timur, ditemukan orok bayi kembar berjenis kelamin perempuan.

Pasca olah TKP oleh pihak kepolisian, orok itu langsung dibawa ke kamar jenazah RSUP Sanglah. Setiba di rumah sakit, tim forensic langsung melakukan pemeriksaan luar.

Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RS Sanglah, dr. Ida Bagus Putu Alit saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali kemarin, menerangkan kedua orok dilakukan pemeriksaan luar pukul 16.52.

“Jenis kelamin perempuan sudah membusuk berupa pengelupasan kulit seluruh tubuh berwarna kehijauan dan pembekakan seluruh tubuh,” ungkap dr. Alit.

Untuk perkiraan waktu kematian sekitar 2 sampai dengan 3 hari sebelum diperiksa. “Dilihat dari panjang badan 41 cm dan 45 cm dapat diperkirakan bayi cukup umur kandungan (8 sampai dengan bulan 9 umur kandungan),” tuturnya.

“Kami temukan juga ada luka-luka. lahir hidup atau lahir mati hanya dapat ditentukan bila diotopsi,” imbuhnya. 

Hingga berita ini ditulis, belum ada keluarga yang datang untuk melihat orok bayi malang tersebut. Hal ini pun menambah daftar penemuan orok yang di bawa ke RS Sanglah pada pertengahan tahun 2018 ini.

Sebelumnya, juga ditemukan kasus pembuangan bayi yang ditemukan tewas dan hanyut di Tukad Badung, Jalan Pulau Biak 2, Nomor 14 Denpasar pada Sabtu pagi lalu (30/6). Kasus ini pun juga belum terselesaikan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/