DENPASAR – Performa Ilija Spasojevic, penyerang yang sempat dicemooh suporter Bali United karena tidak kunjung mencetak gol, mulai menunjukkan pengaruhnya dalam tim.
Tiga pertandingan, Spaso bermain cukup apik. Dia berhasil mencetak satu gol dan satu assist. Assist yang dibuat Spaso terjadi pekan lalu.
Penyerang naturalisasi ini memberikan assist untuk gol kesepuluh Stefano Lilipaly di Liga 1 musim ini. Kematangan mulai terlihat dari Spaso.
Dia tidak perlu terus bisa mencetak gol bagi Serdadu Tridatu. Kunci utama dia bisa bermain apik adalah menjalankan instruksi Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro dengan tepat.
Target Spaso saat ini adalah menutup putaran kedua Liga 1 dengan kemenangan. Tapi Bhayangkara FC bisa menjegal mimpi Spaso untuk bisa membawa Serdadu Tridatu hattrick kemenangan.
Baginya, mantan timnya musim lalu itu adalah tim yang kuat dan solid. “Melihat Bhayangkara sekarang, mereka ini tim kuat dan mereka juga memiliki pelatih yang luar biasa (Simon McMenemy),” ujar Spaso.
“Pemain-pemain mereka kuat dan akhir-akhir ini main bagus. Tetapi kami juga percaya diri dengan dua kali kemenangan tanpa kebobolan sekalipun,” kata Spaso lagi.
Ambisi Spaso bisa mengalahkan mantan tim yang dibawanya keluar sebagai kampiun Liga 1 2017 ini begitu besar. Apalagi ada kabar yang mengatakan bahwa musim lalu bergejolak hatinya.
Di satu sisi dia senang bisa membawa Bhayangkara FC keluar sebagai juara. Tapi, di sisi lain dia sedih karena tidak ada sambutan meriah atas gelar juara yang diraihnya bersama The Guardian – julukan Bhayangkara FC.
“Posisi di klasemen tidak saya pikirkan. Yang terpenting kami ingin meraih hasil positif dan tutup putaran pertama dengan hattrick kemenangan,” imbuhnya.
“Saya tahu mereka tim bagus, tapi kami memiliki kepercayaan diri yang tinggi bermain di kandang,” beber ayah dua anak itu.
Minusnya, dalam empat pertemuan terakhir, Serdadu Tridatu tidak pernah memenangkan pertandingan sama sekali ketika menghadapi Bhayangkara.
Tiga kekalahan dan satu kali hasil seri adalah hasil yang didapat dalam dua musim terakhir. So, ada keinginan kuat dalam diri Spaso membantu Bali United memutus rekor itu.
Padahal, Spaso musim lalu ikut membantu Bhayangkara FC mengalahkan Bali United dengan skor 3-2 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi.
Kala itu dia mampu mencetak satu gol pada menit ke-70. Namun, dia tidak mau mengingat bagaimana Bhayangkara FC merengkuh gelar juara kala itu.
“Saya tidak melihat masa lalu. Saya juga tidak ingin kehilangan fokus agar saya bisa mencetak gol. Saya hanya ingin bantu Bali United untuk memenangkan pertandingan,” ucapnya.
Mantan pemain PSM Makassar, Persib Bandung, Bali Devata, dan Mitra Kukar ini juga siap seandainya posisinya kembali berubah seperti saat mengalahkan Persija Jakarta.
Saat itu, posisinya sedikit ditarik ke belakang untuk menopang Melvin Platje karena skema total defense yang diterapkan Coach Widodo.
Hal itu bisa terjadi lagi mengingat Jajang Mulyana dkk memiliki gaya permainan yang hampir sama dengan Persija Jakarta.
Mereka selalu menyerang sejak awal dan skema kala menghadapi Persija Jakarta atau PSM Makassar bisa dilakukan.
“Lihat saja nanti bagaimana. Tergantung pelatih saja dan diposisi manapun saya siap. Saya akui lawan Persija, strategi Coach Widodo memang luar biasa. Persija tidak memiliki cara untuk mengalahkan kami,” pungkasnya.
Tentang Duel Bali United vs Bhayangkara FC
1. Bali United dalam empat kali pertemuan di kompetisi resmi tidak pernah menang. Hanya sekali seri dan tiga kali kalah
2. Ada tiga pemain Bhayangkara FC yang pernah berseragam Bali United. Yakni Awan Setho, Putu Gede Juniantara, dan Alsan Sanda. Sementara pemain Bali United yang pernah berseragam Bhayangkara adalah IIija Spasojevic.
3. Musim lalu Bhayangkara FC menjuarai Liga 1 secara kontroversial. Sementara Bali United berada di posisi runner up.