DENPASAR – Kabar duka dating dari World Bank. Aankansha Pande, 37, ekonom senior Bank Dunia itu tenggelam di Pantai Double Six, Seminyak, Kuta, Sabtu (21/7) sore.
Pejabat senior Bank Dunia itu terseret arus laut yang kuat. Pascaditemukan Balawista, jasad almarhumah dibawa ke kamar jenazah RSUP Sanglah.
Jenasah diterima tengah malam, tepatnya pukul 24.00 hari Minggu kemarin (22/7). “Iya benar. Jenazah tersebut memang dibawa ke RS Sanglah. Kiriman dari RS Siloam,” ujar Kepala Forensik RS Sanglah dr. Dudut Rustyandi.
Kasubag RS Sanglah, Dewa Ketut Kresna memaparkan hasil pemeriksaan luar pada tubuh jenazah. “Korban sudah dilakukan pemeriksaan luar pada malam hari oleh ahli forensik RS Sanglah. Kami temukan ada luka memar di kelopak atas mata kanan,” ungkapnya.
Jenazah tak terlalu lama berada di RS Sanglah. Pada pukul 14.00 siang kemarin, jenazah pun sudah dibawa pulang kembali ke negaranya. “Sudah dipulangkan tadi (kemarin) ke negaranya,’ ungkap petugas forensik RS Sanglah kemarin.
Berdasar laporan ini, jenazah memang sebelumnya sempat di bawa ke RS Siloam pada Sabtu (21/7) pukul 17.35 dan diterima oleh Dr. Kristya, yang saat itu bertugas sebagai dokter jaga di RS Siloam.
Menurut keterangan Dr. Kristya, korban tiba diantar petugas Balawista, Kabupaten Badung. Setibanya di RS Siloam, ia pun melakukan pengecekan terhadap korban dengan melakukan cek respon, cek denyut nadi, nafas serta melakukan rekam jantung.
Namun korban tersebut sudah dalam keadaan meninggal dunia saat tiba di RS Siloam. Pihaknya pun menyarankan agar korban di bawa ke RS Sanglah untuk dilakukan otopsi. Namun suami korban, Ziad Haider menolak.
Pihak RS Siloam pun kemudian menghubungi Team RS. AD dalam pengurusan jenazah korban dan pada pukul 22.30, datang ambulan antar bangsa.
Jenasah korban kemudian diserahterimakan untuk proses berikutnya menuju ke penitipan jenazah RS Sanglah.