32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 17:49 PM WIB

Spanduk Pecundang Berbuah Sanksi, Suporter Balik Kritik Keras PSSI

DENPASAR – Spanduk bertuliskan “Selamat datang Pecundang” yang dibentangkan salah satu basis supporter di Bali United di tribun utara

Stadion Kapten I Wayan Dipta, North Side Boys 12 (NSB12) saat menghadapi Bhayangkara FC pekan lalu berbuntut panjang.

Komisi Disiplin PSSI akhirnya memberikan sanksi sebesar Rp 40 juta kepada Manajemen Bali United.

Sidang Komdis PSSI Rabu kemarin (25/7) memberikan alasan mengapa Bali United menerima denda cukup besar.

Dari hasil siding tersebut menyebutkan bahwa supporter Bali United membentangkan dua spanduk bernada hinaan kepada tim Bhayangkara FC.

Satu spanduk lagi yang dimaksud oleh Komdis PSSI adalah spanduk yang bertuliskan “Pecundang #MENOLAKLUPA2017#”.

Bukan itu saja, dalam spanduk tersebut juga terpampang jelas logo Bhayangkara FC yang terbalik. Tentu saja hal ini membuat geram semua pemain, pelatih, dan ofisial Bhayangkara FC.

Namun, sanksi tersebut ditanggapi dengan sinis oleh supporter Serdadu Tridatu. I Ketut ‘Anjelo’ Santika, Ketum Basudewa Curvasud yang diwawancarai kemarin (26/7) memberikan tanggapan negatif.

Menurutnya, Komdis PSSI terlalu berlebihan memberikan sanksi. “Spanduk seperti itu menghina? PSSI lebay sekali. Saya kira spanduk seperti itu sah-sah saja. Itu adalah bagian dari demokrasi dan kritikan,” ucap Anjelo Santika.

Baginya spanduk dan chant dari para supporter saat menghadapi Bhayangkara pekan lalu adalah bentuk dari terror mereka kepada The Guardian – julukan Bhayangkara FC.

Dia juga menambahkan bahwa hal sepakbola tanpa spanduk dan chant seperti itu justru kurang menarik.

“Jelas kurang menarik menurut saya. Masa gelar juara Liga 1 musim lalu dirampok oleh mereka (Bhayangkara FC) tetapi kami

membuat spanduk bertuliskan selamat datang Bhayangkara? Kan tidak ya. Menurut saya bagus untuk kritikan,” terangnya.

Yang dimaksud dirampok oleh Anjelo Santika adalah saat Bhayangkara FC mendapatkan gelar juara Liga 1 musim lalu dengan cara yang kurang pantas.

Kala itu, Bhayangkara berhasil mendapatkan poin secara ‘gratis’ setelah menang WO menghadapi Mitra Kukar.

Padahal Bali United kala itu sudah unggul tiga poin setelah memenangkan pertandingan dramatis menghadapi PSM Makassar.

Dia akhir musim, Bhayangkara berhasil keluar sebagai juara dengan poin 68 sama dengan Bali United. Serdadu Tridatu hanya kalah head to head

Baginya, supporter Bali United saat ini sudah mulai berani untuk mengemukakan pendapatnya. “Menurut saya supporter Bali United sudah hooligan,” tuturnya.

 

DENPASAR – Spanduk bertuliskan “Selamat datang Pecundang” yang dibentangkan salah satu basis supporter di Bali United di tribun utara

Stadion Kapten I Wayan Dipta, North Side Boys 12 (NSB12) saat menghadapi Bhayangkara FC pekan lalu berbuntut panjang.

Komisi Disiplin PSSI akhirnya memberikan sanksi sebesar Rp 40 juta kepada Manajemen Bali United.

Sidang Komdis PSSI Rabu kemarin (25/7) memberikan alasan mengapa Bali United menerima denda cukup besar.

Dari hasil siding tersebut menyebutkan bahwa supporter Bali United membentangkan dua spanduk bernada hinaan kepada tim Bhayangkara FC.

Satu spanduk lagi yang dimaksud oleh Komdis PSSI adalah spanduk yang bertuliskan “Pecundang #MENOLAKLUPA2017#”.

Bukan itu saja, dalam spanduk tersebut juga terpampang jelas logo Bhayangkara FC yang terbalik. Tentu saja hal ini membuat geram semua pemain, pelatih, dan ofisial Bhayangkara FC.

Namun, sanksi tersebut ditanggapi dengan sinis oleh supporter Serdadu Tridatu. I Ketut ‘Anjelo’ Santika, Ketum Basudewa Curvasud yang diwawancarai kemarin (26/7) memberikan tanggapan negatif.

Menurutnya, Komdis PSSI terlalu berlebihan memberikan sanksi. “Spanduk seperti itu menghina? PSSI lebay sekali. Saya kira spanduk seperti itu sah-sah saja. Itu adalah bagian dari demokrasi dan kritikan,” ucap Anjelo Santika.

Baginya spanduk dan chant dari para supporter saat menghadapi Bhayangkara pekan lalu adalah bentuk dari terror mereka kepada The Guardian – julukan Bhayangkara FC.

Dia juga menambahkan bahwa hal sepakbola tanpa spanduk dan chant seperti itu justru kurang menarik.

“Jelas kurang menarik menurut saya. Masa gelar juara Liga 1 musim lalu dirampok oleh mereka (Bhayangkara FC) tetapi kami

membuat spanduk bertuliskan selamat datang Bhayangkara? Kan tidak ya. Menurut saya bagus untuk kritikan,” terangnya.

Yang dimaksud dirampok oleh Anjelo Santika adalah saat Bhayangkara FC mendapatkan gelar juara Liga 1 musim lalu dengan cara yang kurang pantas.

Kala itu, Bhayangkara berhasil mendapatkan poin secara ‘gratis’ setelah menang WO menghadapi Mitra Kukar.

Padahal Bali United kala itu sudah unggul tiga poin setelah memenangkan pertandingan dramatis menghadapi PSM Makassar.

Dia akhir musim, Bhayangkara berhasil keluar sebagai juara dengan poin 68 sama dengan Bali United. Serdadu Tridatu hanya kalah head to head

Baginya, supporter Bali United saat ini sudah mulai berani untuk mengemukakan pendapatnya. “Menurut saya supporter Bali United sudah hooligan,” tuturnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/