DENPASAR – Setelah dua bulan melakukan serangkaian tes, tim seleksi (timsel) calon anggota KPUD Bali akhirnya berhasil menyaring 10 nama yang berhak mengikuti fit and proper test KPU RI.
Dari 10 nama tersebut, nanti hanya 5 orang yang akan ditetapkan menjadi komisioner KPUD Bali periode 2018 – 2023.
Salah satu calon anggota KPUD Bali dengan nilai tertinggi yakni AA Gede Raka Nakula mengaku bersyukur dengan hasil tes yang didapat.
Namun, hasil tes tersebut belum bisa dijadikan patokan sepenuhnya. Pria asal Gianyar itu menyatakan tahapan berat lainnya sudah menanti.
Ibarat pertandingan sepak bola. Maka mengikuti fit and proper tes KPU RI adalah babak final. “Saya harus siap lahir dan batin karena saingannya bagus-bagus,” kata Nakula.
Peserta dengan nilai besar lainnya, Luh Darayoni juga mengatakan tidak mau berpuas diri. Ketua KPUD Tabanan itu melihat kandidat 10 orang semuanya berpotensi dan mampu.
“Persaingan cukup ketat. Harapan saya tentu bisa lolos 5 besar,” terang Darayoni. Di lain bagian, Ni Kadek Wirati sebagai incumbent atau calon petahana yang tidak lolos 10 besar berlapang dada atas keputusan timsel.
Menurut dia, 10 nama yang lolos adalah yang terbaik yang akan mengabdikan diri di KPUD Bali. Kendati demikian, Wirati nantinya akan tetap bergerak tida jauh dari dunia pemilu.
Baginya, berada di dalam maupun di luar penyelenggara masih bisa mengabdi. Namun, untuk sementara waktu dia akan rehat berkumpul bersama keluarga.
Pengalaman 15 tahun sebagai anggota Bawaslu Bali, ketua Panwaslu Kota Denpasar, dan anggota KPUD Bali sudah cukup.
“Sementara saya akan bantu suami mengurus perusahaan suplaier makanan impor. Ada beberapa cabang. Dengan tidak masuk 10 besar, berarti saya lebih banyak waktu berkumpul dengan keluarga,” paparnya.