RadarBali.com – Warga Banjar/Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, digegerkan dengan ulah I Made Sumerta, 57, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang mengamuk di jalan raya, Selasa (22/8).
Tak tanggung-tanggung, selain membuat resah, Sumerta malah melukai kakinya sendiri. Beruntung, petugas dari Dinas Satpol PP Gianyar bisa meredakan amukannya dan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli.
Petugas Operasional Satpol PP Gianyar, I Wayan Nasta, menyatakan, di desa Saba saat itu ada upacara agama. Sumerta yang mengalami gangguan jiwa tiba-tiba mengamuk dan membuat geger warga.
“Kami memperoleh informasi ada orang mengamuk, kami datang dengan beberapa personil untuk menenangkan,” ujar Wayan Nasta, kemarin.
Saat Sumerta mengamuk, istrinya, Ni Luh Made Sirat sudah khawatir dengan ulah suaminya itu. “Kami datang kemudian menenangkan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Bujukan Nasta yang merupakan spesialis penjinak ODGJ berhasil. Akan tetapi, saat akan dikeler menuju RSJ Bangli, Sumerta malah berontak.
Senjata tajam yang dibawa malah diarahkan ke kakinya sendiri. Kaki Sumerta dilukai sendiri.
“Lalu saya cepat bertindak, supaya tidak melukai dirinya, saya bilang kok dilukai kakinya kan sakit,” terang Nasta saat menangani Sumerta.
Petugas Satpol PP lainnya dengan sigap kemudian mengambil senjata yang dibawa Sumerta. Selanjutnya Sumerta dibawa ke RSJ menggunakan mobil dinas Satpol PP.
Di RSJ, kaki Sumerta diobati dulu baru dilakukan observasi. Nasta menuturkan, Wayan Sumerta ini merupakan ODGJ yang sudah dua kali menjalani perawatan di RSJ Bangli.
Sumerta juga kerap mengamuk. Amukan terakhirnya sampai melukai dua petugas kepolisian. “Dulu, satu polisi luka berat dan satunya lagi luka ringan,” jelasnya.
Seperti diketahui, kejadian ODGJ mengamuk ini bukan sekali terjadi di Gianyar. Beberapa kali Dinas Satpol PP Gianyar menerima informasi mengenai orang mengamuk.
Bahkan, kasus terparah, ada ODGJ yang mengamuk sampai menewaskan iparnya sendiri di wilayah Sukawati.