TABANAN – Gelombang dan ombak besar menerjang pesisir selatan Tabanan. Mulai dari pantai Yeh Gangga, pantai Kelanting, pantai Soka, pantai Selabih dan beberapa pantai lainnya.
Dampak yang ditimbulkan luar biasa. Tidak hanya membuat kerusakan pada bangunan kios nelayan, jukung nelayan tetapi juga memicu abrasi pantai.
Salah satu abrasi terparah terjadi di pantai Selabih, Desa Selabih, Selemadeg Barat, Tabanan. Kondisi abrasi pantai sangat memprihatinkan.
Bahkan, ombak besar mengikis lahan perkebunan warga desa setempat. “Tanah saya sudah 3 meter hilang terkena abrasi. Semoga saja kedepannya tidak sampai airnya masuk ke carik (sawah) kami,” ujar nelayan pantai Selabih, Ketut Nyantra.
Menurut warga Banjar Yeh Bangkung, Desa Lalalinggah, Selemedeg Barat, untuk mengatasi dampak abrasi agar air laut tidak masuk ke lahan perkebunan miliknya seluas 16 are, dia memasang ban bekas di pinggir pantai.
Ban mobil bekas ini kemudian ditumpuk di ujung lahannya sebagai upaya menahan derasnya ombak pantai selatan.
“Biasanya puluhan tumpukan ban bekas yang saya gunakan dipasang dilokasi lahan perkebunan pinggir pantai.
Itu sementara yang kami gunakan. Tetapi jika terjangan ombak yang besar tumpukkan ban bekas tersebut tidak kuat menangkal,” jelasnya.
Nyantra menambahkan, tidak hanya lahanya miliknya saja yang mengalami abrasi. Tetapi juga lahan milik nelayan lainnya yang berada di pantai Selabih.
“Kami berharap pemerintah bisa melakukan upaya mengatasi abrasi dengan membuat senderan. Sehingga lahan milik warga ini tidak terus menerus terkena abrasi,” tandasnya