Denpasar – Pesona Budaya Mertasari hari kedua (28/7) dibuka dengan parade layangan janggan dari semua banjar Desa Sanur Kauh. Turut juga dimeriahkan oleh layangan janggan milik salah satu banjar dari Desa Sanur Kauh yang mendapatkan rekor muri sebagai layangan janggan terpanjang.
Dilanjutkan dengan lomba Teruna – Teruni Desa Sanur Kauh. Acara ini bertujuan untuk dapat menggali lebih dalam talenta-talenta yang dimilliki oleh Teruna-Teruni di lingkungan Desa Sanur Kauh. “Banyak teruna-teruni yang pintar, kalau tidak ada seleksi seperti ini, maka tidak ada orang yang tau. Seperti pepatah mengatakan, bagaikan mutiara yang terpendam,” jelas Made Ada, selaku Kepala Desa Sanur Kauh. Dari seleksi teruna-teruni ini, Made Ada berharap generasi muda dapat ikut serta dengan aktif menjalankan organisasi yang di Desa Sanur Kauh.
Selain itu, ada juga pertunjukan Sendra Tari Kolosal. Uniknya, sendra tari kolosal yang membawakan lakon Ramayana ini dimainkan oleh para lansia-lansia Desa Sanur Kauh, mulai dari penari hingga penabuhnya. Made Ada memaparkan bahwa dengan memberikan wadah seperti ini maka indeks kebahagiaan para lansia yang ada di Desa Sanur Kauh dapat meningkat. “Semoga kedepannya selain pentas disini, mereka juga diberikan kesempatan pentas pada ajang-ajang diluar Desa Sanur Kauh,” harapnya. (dwa)