GIANYAR – Pada putaran I lalu, Bali United seharusnya mampu meraih poin sempurna dari tim yang secara kualitas pemain maupun permainan di bawah mereka.
Misalnya dari PSIS Semarang, Perseru Serui, Persela Lamongan, PS Tira, dan Persebaya Surabaya. Namun, nyatanya, harapan itu tak sesuai ekspektasi.
Dan, sore hari ini, Serdadu Tridatu kembali bermain menghadapi PSIS Semarang. Tim yang diputaran pertama Liga 1 mampu menahan imbang Bali United dengan skor 0-0 di Stadion Moch. Soebroto, Magelang.
Track record PSIS Semarang tidak terlalu buruk. Apalagi menghadapi beberapa tim yang kualitasnya diatas mereka.
Tuan rumah Persipura Jayapura mampu ditahan imbang 0-0 di pekan ke-16 Liga 1. Mitra Kukar mampu dicukur dengan skor 4-0 di kandang mereka sendiri.
Persela Lamongan juga mampu dihajar dengan skor 3-1. Persebaya Surabaya juga mampu dikalahkan dengan skor tipis 1-0 dipekan ke-17.
Waspada, waspada, dan waspada. Kata ini yang harus ditanamkan betul oleh Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro.
Jangan pernah menganggap enteng permainan Mahesa Jenar – julukan PSIS Semarang. Pelatih kelahiran Cilacap, Jawa Tengah ini tahu apa yang menjadi masalah Serdadu Tridatu ketika menghadapi tim-tim seperti PSIS.
Dari data statistik, Bali United memang lebih unggul. Serdadu Tridatu mampu mengemas 23 gol berbanding 20 gol kebobolan.
Berbeda dengan pundi-pundi gol PSIS Semarang yang masih sedikit seret. Petar Planic dkk hanya mampu mengemas 17 gol berbanding 23 gol kemasukan.
“Mudah-mudahan kami jangan sampai kewalahan melawan tim-tim yang kualitasnya dibawah kami. Intinya pelajaran dan pengalaman yang lebih penting,” terang Widodo.