SINGARAJA – Satu persatu kesenian dan budaya khas Buleleng diusulkan menjadi warisan budaya dunia pada UNESCO.
Setelah sebelumnya Tari Truna Jaya ciptaan alm. Gde Manik yang diusulkan menjadi warisan budaya dunia tak benda, kali ini tradisi nyakan diwang yang turut diusulkan pada UNESCO.
Tradisi nyakan diwang sendiri sangat lestari di Kecamatan Banjar dan sebagian Kecamatan Busungbiu. Terutama di wilayah Catur Desa Adat Dalem Tamblingan, yang meliputi Desa Munduk, Umajero, Gobleg, dan Gesing.
Nyakan diwang hanya dilangsungkan, sehari setelah hari raya Nyepi. Biasanya mulai pukul 03.00 dini hari warga akan keluar rumah dan membuat tungku perapian untuk memasak di depan pintu gerbang rumah masing-masing.
Hidangan yang dimasak pun bermacam-macam. Ada yang menanak nasi lengkap dengan lauknya, nasi goreng, ada pula yang sekadar membuat pisang goreng.
Setelah masakan selesai, warga akan bersilaturahmi ke rumah tetangga dan membawakan makanan yang telah dimasak.
Tradisi ini diyakini memiliki filosofi menjauhkan dapur dari hal-hal yang kotor secaa niskala, sekaligus mempererat tali silaturahmi antar warga.
Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Gede Komang mengatakan, tahun ini Tari Truna Jaya dan Nyakan Diwang memang masuk nominasi untuk ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
“Mudah-mudahan bisa disetujui oleh perwakilan UNESCO,” kata Gede Komang. Lebih lanjut Gede Komang mengatakan, pihaknya akan menggali dan melakukan inventarisasi terhadap kesenian klasik serta tradisi yang ada di Buleleng.
Sehingga dapat diakui secara nasional maupun internasional. “Ini juga menjaga kemungkinan jangan sampai tari ciptaan orang Buleleng, diakui negara lain.
Apalagi Buleleng ini sangat kaya dengan potensi seni. Makanya kami harap bisa ditetapkan sebagai warisan budaya dunia,” imbuhnya.
Selain itu sejumlah temuan arkeologi dan bangunan-bangunan klasik juga akan diusulkan sebagai cagar budaya. Sehingga memiliki nilai lebih dalam hal pelestarian budaya dan peninggalan sejarah.
Asal tahu saja, saat ini ada dua kesenian asal Buleleng yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
Kesenian itu adalah Wayang Wong yang berasal dari Desa Tejakula, serta kesenian Joged yang diyakini berasal dari Desa Lokapaksa.