33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:10 PM WIB

300 Pasien Dievakuasi, Bikin Tenda Darurat, Operasi Sempat Terganggu

DENPASAR – Gempa 7,0 SR yang berpusat di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) membawa imbas yang luar biasa bagi Bali.

Sejumlah bangunan rusak. Korban pun berjatuhan. Baik yang meninggal maupun korban luka. Kepanikan juga terlihat di rumah sakit. Seperti di RSUP Sanglah.

Besarnya gempa membuat manajemen RSUP Sanglah 300 pasien keluar ruangan. Karena takut gempa susulan, pihak BPBD Bali memasang tenda darurat di lapangan dekat ruangan Angsoka.

Direktur  Keperawatan  dan Medik RS Sanglah dr I Ketut Sudartana Minggu malam menyatakan para pasien dievakuasi untuk menghindari dampak gempa susulan.

Para pasien baru akan kembali ke ruangan ketika kondisi suda dirasa aman dan juga menunggu imbauan  dari BMKG.

“ Penangan pasien gempa ke lapangan senam di belakang dekat dengan Ruangan Angsoka. Ada dievakuasi di sepanjang jalan RS Sanglah. 

Juga dibangun tenda darurat di lapangan. Kami dari tim medis akan berkonsentrasi ke sana sementara waktu,” ucapnya.

Dikatakan, akibat gempa ini sempat menganggu proses operasi dan juga membuat beberapa gedung RS Sanglah retak.

Kendati demikian, Sudartana mengaku tidak ada gedung yang roboh dan juga korban yang berjatuhan  di RS Sanglah.

Hanya saja ada enam  pasien yang dibawa ke RS Sangalah, dua d iantaranya sudah diperbolehkan pulang. Namun, empat pasien tersebut akan diberikan tindakan medis berupa operasi atau pemasangan pen.

“Di Angsoka, Cempaka, Wings Amerta,  dan satu gedung yang retak dan ada lift tak berfungsi,” ucapnya. Dia menambahkan, RSUP Sanglah menurunkan semua tim dari dokter spesialis dan residen.

DENPASAR – Gempa 7,0 SR yang berpusat di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) membawa imbas yang luar biasa bagi Bali.

Sejumlah bangunan rusak. Korban pun berjatuhan. Baik yang meninggal maupun korban luka. Kepanikan juga terlihat di rumah sakit. Seperti di RSUP Sanglah.

Besarnya gempa membuat manajemen RSUP Sanglah 300 pasien keluar ruangan. Karena takut gempa susulan, pihak BPBD Bali memasang tenda darurat di lapangan dekat ruangan Angsoka.

Direktur  Keperawatan  dan Medik RS Sanglah dr I Ketut Sudartana Minggu malam menyatakan para pasien dievakuasi untuk menghindari dampak gempa susulan.

Para pasien baru akan kembali ke ruangan ketika kondisi suda dirasa aman dan juga menunggu imbauan  dari BMKG.

“ Penangan pasien gempa ke lapangan senam di belakang dekat dengan Ruangan Angsoka. Ada dievakuasi di sepanjang jalan RS Sanglah. 

Juga dibangun tenda darurat di lapangan. Kami dari tim medis akan berkonsentrasi ke sana sementara waktu,” ucapnya.

Dikatakan, akibat gempa ini sempat menganggu proses operasi dan juga membuat beberapa gedung RS Sanglah retak.

Kendati demikian, Sudartana mengaku tidak ada gedung yang roboh dan juga korban yang berjatuhan  di RS Sanglah.

Hanya saja ada enam  pasien yang dibawa ke RS Sangalah, dua d iantaranya sudah diperbolehkan pulang. Namun, empat pasien tersebut akan diberikan tindakan medis berupa operasi atau pemasangan pen.

“Di Angsoka, Cempaka, Wings Amerta,  dan satu gedung yang retak dan ada lift tak berfungsi,” ucapnya. Dia menambahkan, RSUP Sanglah menurunkan semua tim dari dokter spesialis dan residen.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/