GIANYAR – Kasus anjing gila atau anjing terjangkit rabies belum usai. Kasus terbaru, seekor anjing lokal menggigit Ni Made Sarpi, 49, seorang warga Banjar Rangkan, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati.
Sarpi diterkam di bagian kaki kirinya saat memberi makan anjing. Menurut Kepala UPT Puskeswan Kecamatan Sukawati drh. Arya Dharma, usai menggigit, si anjing sempat kabur.
“Korban yang digigit sudah memperoleh vaksin. Kondisinya baik-baik saja,” ujar drh Arya. Anjing yang menggigit langsung diburu kemudian dieliminasi.
“Sampelnya langsung kami kirim ke Denpasar untuk uji lab. Malam harinya, hasilnya positif rabies,” ujarnya.
Arya Dharma menjelaskan, anjing yang sehari-harinya tinggal di Geria Telaga Umadewi Banjar Rangkan itu sempat hilang atau tidak pulang ke rumah selama 3 hari.
Anjing itu hilang sejak 29 Juli lalu. Berselang tiga hari, sekitar 1 Agustus, anjing itu ditemukan di jalan raya sekitar wilayah Banjar Rangkan.
Selanjutnya, kata Arya Dharma, korban Ni Made Sarpi yang menjadi pengayah (pekerja) di Geria memberi makan anjing tersebut.
“Saat akan memberikan makan, tiba-tiba anjing itu terprovokasi. Akhirnya menggigit kaki kiri ibu Sarpi,” jelasnya.
Gigitan itu mengakibatkan luka berlubang pada bagian kulit kaki kiri korban. Luka itu telah ditangani, dan Sarpi telah memperoleh Vaksin Anti Rabies (VAR).
Arya Dharma memperkirakan, anjing yang biasa dilepas itu bisa saja tertular rabies oleh anjing liar.
“Mungkin sempat kontak dengan anjing liar,” ungkapnya. Padahal, sebelumnya, anjing itu sudah pernah mendapat vaksin anjing. Tapi karena diliarkan, maka anjing itu tertular oleh anjing lain.
Mengenai penanganan kasus ini, pihaknya akan melakukan eliminasi lagi di wilayah Desa Ketewel. “Kami akan melakukan eliminasi selektif. Terhadap anjing liar dan anjing yang diliarkan, maupun anjing yang kontak dengan anjing itu,” jelasnya.
Pihaknya kembali mengimbau masyarakat untuk mengikat atau mengandangkan anjing peliharaan. “Kami minta masyarakat menjalankan protap pemeliharaan anjing. Harus dikandangkan, divaksin rutin,” pintanya.