DENPASAR – Kapal besar segera bisa bersandar di Bali. Penegasan itu disampaikan Menko Maritim Luhut B, Pandjaitan.
Menko Luhut mengatakan, pengerjaan pendalaman Dermaga Timur Teluk Benoa akan rampung pada bulan September.
“Wayan Eka Saputra (CEO Pelindo III, red) mengatakan sudah 12 meter, termasuk tadi tempat mutarnya itu. Jadi, sudah enggak ada masalah.
Pendalaman alur dan alur kapal besar akan selesai nanti bulan September. Jadi, kapal besar, cruise bisa bersandar di sini,” katanya.
Ia menjelaskan, proses pembangunan di pelabuhan terus berjalan seperti pemindahan gas terminal yang akan rampung Maret tahun depan.
Gedung pelabuhan juga akan selesai pembangunannya itu di bulan yang sama. Menurut Menko Luhut, pihaknya akan merapikan kapal-kapal di sekitar Tanjung Benoa.
“Kami juga akan membersihkan tempat kapal terbakar kemarin itu, kan ada 200an termasuk juga kapal-kapal ikan yang ditangkap. Karena kalau masih begini kita tidak bisa melakukan apa-apa, akan dirapikan semua,” jelasnya.
Menko Luhut, mengaku akan berkoordinasi dengan kementerian KKP untuk mengatasi masalah ini.
“Kita harap sebelum IMF bisa selesai. Hanya masalah pemindahan saja, masih ada dua bulan. Nanti saya beritahu sama Bu Susi (MenKP).
Jadi, kapal-kapal itu dipotong aja discrap, supaya tidak terlihat jorok. Sudah terlalu lama, dua, tiga tahun,” jelasnya.
Menko Luhut, optimis masalah tersebut bisa diatasi sebelum pertemuan IMF-Bank Dunia pada bulan Oktober.
“Optimis. Saya enggak lihat ada masalah serius. Tadi Garuda Wisnu Kencana udah selesai dengan perapian, nanti tanggal 22 September diresmikan. Kalau pelabuhan Benoa kan hanya pendalaman alur,” jawabnya.