29.2 C
Jakarta
25 November 2024, 20:10 PM WIB

Orok Dalung Sulit Diidentifikasi, Ini Respons Penyidik Polres Badung..

MANGUPURA – Penemuan orok yang menggegerkan warga jalan Padang Luwih Banjar Celuk, Dalung, Kuta Utara, Rabu (8/8) lalu masih menyisakan misteri.

Hingga kini belum ada tanda-tanda siapa orang tua yang tega membuang orok malang tersebut ke sungai.

Penyidik Polres Badung yang menangani kasus ini masih melakukan penyelidikan lanjutan. Kasatreskrim Polres Badung AKP I Made Pramasetia mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus ini.

“Kami masih menyelidikinya. Kalau ada perkembangan pasti akan kami kabari,” kata AKP Made Pramasetia, Jumat (10/8) siang.

Menurut AKP Made Pramasetia, salah satu penyebab yang membuat penyelidikan kasus ini cukup sulit adalah kondisi orok saat ditemukan.

Di mana saat ditemukan, kondisi orok tersebut hampir hancur. Hanya kedua kakinya saja yang terlihat masih utuh.

“Nah, apalagi waktu itu kan kondisi oroknya hancur, tapi masih akan terus kami selidiki,” tambah dia.

Seperti diberitakan, kasus penemuan orok ini terjadi di Padang Luwih Banjar Celuk, Dalung, Kuta Utara, Rabu (8/8) sore. 

Orok tersebut ditemukan mengapung di sebuah sungai kecil di sebelah Timur sekolah Taman kanak-kanak Tunas Mekar.

Orang yang pertama kali menemukan orok tersebut adalah seorang warga yan saat itu hendak mancing di sungai kecil tempat orok ditemukan.

Awalnya saksi mengira bahwa yang dilihatnya hanya sebuah boneka biasa yang dibuang orang ke sungai.

Namun, setelah diselidiki oleh beberapa warga lainnya, ternyata itu adalah orok bayi yang mengapung dalam kondisi setengah hancur. 

MANGUPURA – Penemuan orok yang menggegerkan warga jalan Padang Luwih Banjar Celuk, Dalung, Kuta Utara, Rabu (8/8) lalu masih menyisakan misteri.

Hingga kini belum ada tanda-tanda siapa orang tua yang tega membuang orok malang tersebut ke sungai.

Penyidik Polres Badung yang menangani kasus ini masih melakukan penyelidikan lanjutan. Kasatreskrim Polres Badung AKP I Made Pramasetia mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus ini.

“Kami masih menyelidikinya. Kalau ada perkembangan pasti akan kami kabari,” kata AKP Made Pramasetia, Jumat (10/8) siang.

Menurut AKP Made Pramasetia, salah satu penyebab yang membuat penyelidikan kasus ini cukup sulit adalah kondisi orok saat ditemukan.

Di mana saat ditemukan, kondisi orok tersebut hampir hancur. Hanya kedua kakinya saja yang terlihat masih utuh.

“Nah, apalagi waktu itu kan kondisi oroknya hancur, tapi masih akan terus kami selidiki,” tambah dia.

Seperti diberitakan, kasus penemuan orok ini terjadi di Padang Luwih Banjar Celuk, Dalung, Kuta Utara, Rabu (8/8) sore. 

Orok tersebut ditemukan mengapung di sebuah sungai kecil di sebelah Timur sekolah Taman kanak-kanak Tunas Mekar.

Orang yang pertama kali menemukan orok tersebut adalah seorang warga yan saat itu hendak mancing di sungai kecil tempat orok ditemukan.

Awalnya saksi mengira bahwa yang dilihatnya hanya sebuah boneka biasa yang dibuang orang ke sungai.

Namun, setelah diselidiki oleh beberapa warga lainnya, ternyata itu adalah orok bayi yang mengapung dalam kondisi setengah hancur. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/