GIANYAR – Warga Banjar Semaon, Desa/Kecamatan Payangan, Made Wira, 37, mengamuk dan memukuli saudara kandungnya.
Akibat ulah Wira, keluarganya sampai mengamankan diri ke balai banjar setempat. Menurut petugas Satpol PP Gianyar, Wayan Nasta,
Made Wira yang kesehariannya sebagai peternak babi dan bebek itu bukan tergolong Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Justru dari sisi ekonomi, usaha ternak yang digeluti Made Wira ini perlahan melejit. “Dia emosian. Temperamen. Dia mengamuk karena urusan keluarga, lebih ke faktor ekonomi,” ujar Nasta.
Karena depresi, Made Wira pun sempat menganiaya adik kandungnya sendiri. “Dia terus mengamuk di rumahnya, sampai-sampai keluarganya, kakak, adiknya mengungsi ke balai Banjar,” ujarnya.
Aksi pria berbadan besar yang meresahkan itu pun dilaporkan oleh Kelian Banjar setempat ke Satpol PP Gianyar.
Akhirnya dari Regu III yang dikomando Kepala Bidang, Agung Putra bergerak menuju Payangan. “Regu III gagal. Katanya, Wira bawa senjata. Keluarganya juga takut karena sampai mengungsi,” jelasnya.
Karena Regu III gagal, akhirnya diterjunkan Regu IV yang dipimpin langsung oleh Wayan Nasta. “Saya datang jam satu (13.00).
Sampai sana saya kasih salam Om Swastiastu. Dia (Wira, red) biasa saja. Mau bicara sama saya lancar,” jelas Nasta yang dikenal pawang ODGJ itu.
Nasta pun tanpa halangan berbincang-bincang dengan Wira. “Saya ditanya ada apa ke sini? Saya bilang mampir saja, tadi habis jaga gerak jalan di Ubud,” ungkapnya.
Karena mau berbicara, maka Nasta yang merupakan guru Perisai Diri itu sekaligus menasihati Wira. “Kamu bersaudara yang baik-baik. Jangan suka ribut sama saudara,” ujar Nasta saat menasihati Wira.
Mendengar nasihat itu, Wira yang dulunya sempat menjadi atlet voli hanya menganggukkan kepala saja tanda setuju.
“Sekarang kondisinya sudah normal. Tidak ada masalah. Tapi saya titip ke Kelian disana kalau ngamuk lagi, saya siap turun,” jelasnya.
Karena Wira tidak memiliki riwayat ODGJ, maka petugas tidak membawanya ke RS Jiwa Bangli. “Tidak sembarangan angkut orang.
Harus ada perintah kesehatan. Kalau pihak kesehatan bilang bawa, tentu kami bawa. Ini hanya emosian saja,” tukasnya.