TABANAN – Setelah sukses menggelar event Tanah Lot Art and food festival yang pertama, Pemkab Tabanan kembali menggelar Tanah Lot Art and Food Festival II tahun 2018 di area DTW Tanah Lot.
Berbagai jenis kuliner khas Tabanan termasuk jenis kopi serta keahlian barista ditampilkan dalam event yang dipastikan akan dibanjiri pengunjung.
Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Made Yasa mengatakan, Tanah Lot sebagai salah satu destinasi unggulan Tabanan kembali menggelar event spektakuler ini.
Kegiatan ini sebagai upaya untuk terus mempromosikan wisata Tabanan dan Tanah Lot khususnya ke dunia internasional.
“Festival kedua kalinya ini memang bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Bali dan tabanan khususnya termasuk kuliner dan kesenian khas Tabanan dan didukung Kementrian Pariwisata,” ungkap Yasa, Rabu (15/8).
Menurut Yasa, Tabanan memiliki potensi kuliner luar biasa yang bisa disuguhkan kepada wisatawan selain pemandangan yang indah.
Digelarnya Tanah Lot Art and Food Festival II tahun 2018 ini yang mengambil tema ‘Bhakti Pujaning Segara’ ini akan menampilkan berbagai kuliner dengan menu utama berbahan utama daging kuwir atau entok.
Kalau sebelumnya lebih menekankan pada pengolahan daging Kuwir secara tradisional, namun kali ini akan diolah dalam bentuk sajian makanan modern sehingga nantinya bsia dinikmati wisatawan mancanegara.
Selian itu juga akan ditampilkan kemampuan para barista Tabanan untuk menyuguhkan kopi terbaik seperti yang sudah terkenal macam Aboe Thalib, kopi leak, serta barista lainnya yang berjumlah sekitar delapan orang.
Mereka akan menyajikan kopi terbaik khas Tabanan. “Untuk kuliner tetap mengedepankan olahan daging kuwir sebagai identitas menu khas Tabanan. Serta menampilkan kuliner lain khas Tabanan di stand yang disiapkan panitia,” katanya.
Dalam festival yang digelar selama tiga hari mulai 18 sampai 20 Agustus ini, pengunjung ataupun wisatawan dapat menikmati berbagai kuliner khas Tabanan serta bisa membeli produk UMKM Tabanan.
Pada kesempatan tersebut, pengunjung juga bisa menikmati kesenian baik tradisional dengan seniman lokal bali serta artis-artis nasional yang terkenal.
“Yang spektakuler adalah akan tampilan Tari Rejang Sandat Ratu Segara dengan penari berjumlah 1.800 orang yang akan ditampilkan saat pembukaan Sabtu (18/8) pukul 18.00. Tari ini merupakan kreasi dan ide dari ibu Bupati,” jelasnya.
Ditambahkan, Tanah Lot Art and Food Festival II ini merupakan kerjasama antara DTW Tanah Lot, Pemkab Tabanan dan Kementerian Pariwsiata untuk mempromosikan wsiata Tabanan.
Pihakny mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata RI yang terus mendukung kegiatan promosi di Tabanan.
Yasa meyakini yang ditampilkan di festival kali akan jauh lebih spektakuler dari sebelumnya. “Rugi kalau sampai masyarakat dan wisatawan tidak hadir,” sergahnya.
Sementara itu, Rabu kemarin digelar gladi resik Tari Rejang Sandat Ratu Segera. Bahkan gladi ini dipantau langsung Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.
“Ini merupakan gladi resik dan pertama kali melibatkan seluruh penari sebanyak 1.800 on the spot, agar mereka (penari) nanti tahu posisi secara pasti saat menari,
sehingga ketika nanti saat pentas tidak lagi bingung mencari posisi. Gladi kali ini posisi sudah fix,” ungkap Bupati Eka di lokasi.
Sementara itu, pantauan di lokasi festival, sudah mulai dilakukan penataan. Stand kuliner, UMKM serta panggung utama sudah mulai dipasang.
Selain itu seluruh kawasan DTW Tanah Lot sudah dihias dengan berbagai ornament seperti koridor bunga sakura yang menarik minta wisatawan untuk selfie.
Taman di Pura Enjung Galuh juga sudah ditata dan dipasangi lampu hias warna warni. (adv)