DENPASAR – Tujuh hari lagi tepatnya pada tanggal 24 Agustus mendatang, cabor selancar angin mulai dipertandingkan di Asian Games 2018.
Menurut rencana, pertandingan akan berlangsung di Pantai Ancol. Persiapan akhir sudah dilakukan atlet selancar angin Indonesia.
Target meraih medali juga akan diusung salah satu peselancar angin asal Bali, Nyoman Suartana.
Peselancar yang akrab disapa Man Bangli ini bertekad untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia di perhelatan Asian Games ke-18 ini.
Namun dia harus bekerja keras karena lawan-lawannya cukup berat seperti Tiongkok, Hongkong, Jepang, dan Korea Selatan.
Apalagi dia sudah tahu peta kekuatan mereka seperti apa. “Peselencar dari negara-negara itu sudah berada di top ten kejuaraan di Eropa,” terang Man Bangli.
Selain berjuang melawan peselancar dari negara lain, peraih medali emas di PON XIX/2016 di Jabar ini mengaku harus melawan alam.
Menurutnya, alam adalah lawan yang paling berat untuk saat ini. Man Bangli mengatakan masih perlu meningkatkan kemampuannya di pumping.
“Kami akan tingkatkan di-pumping lebih banyak dari sebelumnya. Cuaca akhir-akhir ini tidak menentu. Seperti beberapa waktu lalu sempat hujan juga,” bebernya.
Tentu saja hujan menjadi kendala besar karena hujan bisa menghentikan sementara pertandingan. Termasuk juga angin yang terlalu keras bisa berpengaruh besar untuk hasil pertandingan nanti.
Itu sebabnya mulai beberapa waktu lalu dia dan rekan setim di Timnas Selancar Angin rutin berlatih pagi dan sore hari.
“Kami latihan pagi juga supaya dapat angin pelan dan sore hari kadang-kadang anginnya keras. Tentu kami harus mengandalkan tenaga yang cukup banyak untuk pumping. Semoga saya bisa memberikan kado istimewa untuk ulang tahun Indonesia ke-73,” tuturnya.