28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 18:18 PM WIB

Agus Berjuang Lawan Hindrocephalus, Orangtua Bocah Ini Berharap…

GIANYAR – Putu Agus Karang Juliantara, bocah 4 tahun kelahiran 18 Juli 2014, asal Banjar Mawang Kaja, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, harus berjuang melawan penyakit hydrocephalus.

Pengobatan terus dilakukan kedua orangtuanya, Wayan Subagia dan Ni Nyoman Sumi. Namun, karena ketiadaan biaya, Agus kini hanya dirawat di rumahnya.

Konsekuensinya, Agus yang memilki berar 19 kilogram itu kerap rewel. “Sedikit saja panas, sudah rewel. Takutnya ini step,” ujar ayahnya, Subagia.

Kata orang tuanya, Agus belum bisa melihat dengan fokus. Ketika ada benda di depannya, dia kadang belum mampu menangkap dengan jelas. Bahkan, di usia 4 tahun itu, Agus berjalan berjinjit.

Sebetulnya, untuk pengobatan Agus ini sudah memperoleh Kartu Indonesia Sehat (KIS). Sayang, nama Agus di kartu untuk mempermudah biaya pengobatan dinyatakan salah.

Di kartu itu, nama yang tertera hanya Julianta saja. Padahal nama Agus cukup panjang. Akibatnya, Agus tidak bisa menggunakan kartu tersebut.

Walaupun orang tuanya menghentikan pengobatan, bukan berarti mereka berhenti berjuang begitu saja.

Orang tuanya kini tengah memohon bantuan pemerintah. “Kami mengajukan bantuan ke dinas sosial. Mudah-mudahan mendapat bantuan untuk Agus,” pintanya. 

GIANYAR – Putu Agus Karang Juliantara, bocah 4 tahun kelahiran 18 Juli 2014, asal Banjar Mawang Kaja, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, harus berjuang melawan penyakit hydrocephalus.

Pengobatan terus dilakukan kedua orangtuanya, Wayan Subagia dan Ni Nyoman Sumi. Namun, karena ketiadaan biaya, Agus kini hanya dirawat di rumahnya.

Konsekuensinya, Agus yang memilki berar 19 kilogram itu kerap rewel. “Sedikit saja panas, sudah rewel. Takutnya ini step,” ujar ayahnya, Subagia.

Kata orang tuanya, Agus belum bisa melihat dengan fokus. Ketika ada benda di depannya, dia kadang belum mampu menangkap dengan jelas. Bahkan, di usia 4 tahun itu, Agus berjalan berjinjit.

Sebetulnya, untuk pengobatan Agus ini sudah memperoleh Kartu Indonesia Sehat (KIS). Sayang, nama Agus di kartu untuk mempermudah biaya pengobatan dinyatakan salah.

Di kartu itu, nama yang tertera hanya Julianta saja. Padahal nama Agus cukup panjang. Akibatnya, Agus tidak bisa menggunakan kartu tersebut.

Walaupun orang tuanya menghentikan pengobatan, bukan berarti mereka berhenti berjuang begitu saja.

Orang tuanya kini tengah memohon bantuan pemerintah. “Kami mengajukan bantuan ke dinas sosial. Mudah-mudahan mendapat bantuan untuk Agus,” pintanya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/