DENPASAR – Dua hari terakhir tanah Nusa Tenggara dihajar gempa dengan magnitude lumayan besar. Terbaru, pada pukul 09.30 Wita, Senin (20/8) pagi, gempa kembali mengguncang Lombok Timur.
Berdasar data yang dilansir dari situs bmkg.go.id, magnitude gempa terekam pada kisaran 5,2 SR dengan kedalaman titik gempa 10 km di bawah permukaan bumi.
Gempa berada pada posisi 8,27 LS – 116,73 BT dengan posisi 32 km timur laut Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Gempa kali ini merupakan gempa susulan yang terjadi sebanyak empat kali. Sebelumnya, pada pukul 02. 23 Wita hingga 05.50 Wita terjadi empat kali gempa dengan magnitude antara 5.0 – 5.2 SR.
Gempa kali ini melengkapi gempa yang terjadi sepanjang Minggu (19/8) kemarin. Tercatat, kemarin ada 7 kali gempa dengan magnitude terbesar pada kisaran 7.0 SR dengan pusat di Lombok Timur.
Gempa berulangkali yang terjadi dua hari terakhir membuat warga Bali panik. Mereka berhamburan keluar ruangan untuk menyelamatkan diri.
Sekretaris Utama BMKG Untung Merdijanto dilansir di situs bmkg.go.id mengatakan, BMKG terus memonitor perkembangan selama 24 jam dan menginformasikan perkembangan gempa dari Pusat Gempa Nasional (PGN) di Jakarta.
Untung meminta masyarakat untuk tidak mempercayai berita hoaks yang tersebar diberbagai kanal media sosial pasca terjadinya gempa bumi di bumi.
“Seperti yang kita ketahui sebelumnya dalam sejumlah berita yang beredar menyebutkan BMKG menyampaikan ramalan perihal akan terjadinya gempa susulan hingga enam bulan ke depan.
Bahkan disebutkan gempa tersebut dikaitan dengan gempa yang berkekuatan hingga 8.7 SR. Ramalan tersebut dinilai membuat warga Lombok, Nusa Tenggara Barat menjadi khawatir dan was-was,” ucapny
Menurut Untung, kabar bohong sengaja dihembuskan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab untuk menciptakan kepanikan di masyarakat.
Hingga saat ini, tuturnya, belum ada cara ataupun teknologi untuk memprediksi secara tepat, kapan, dimana, dan beberapa kekuatan yang ditimbulkan.