29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:16 AM WIB

Sebelum Tewas di Kamar Hotel, Pria Gianyar Ini Berencana Menginap…

DENPASAR – Kematian misterius dilaporkan terjadi Minggu (19/8) siang di Hotel Lavarta, Jalan Pidada No 27, Denpasar.

Nyoman Asa, warga Banjar Anggarkasih, Desa Medahan, Blahbatuh, Gianyar, ditemukan tewas diatas tempat tidur, tepatnya di kamar nomor 21 Hotel Lavarta.

Dari mulut korban yang diketahui berprofesi sebagai wiraswasta ini keluar busa mongering. Diduga kuat korban meninggal karena menderita sakit.

Indikasi itu cukup kuat mengingat di dalam kamar ditemukan 3 sachet minuman herbal merk Agneta Red Wine kemasan 10 gram.

Terungkapnya kematian korban saat saksi Utari bertanya kepada resepsionis menanyakan kamar korban. Saksi Indah Ayu kemudian menunjukkan kamar nomor 21 yang ditempati Asa.

Tak berselang lama, Utari turun memberitahu keadaan korban. Selanjutnya, saksi bersama Utari bergegas mengecek keadaan korban.

Indah Ayu tersentak melihat mulut korban berbusa. “Saksi mengaku tidak berani menyentuh korban. Sementara Utari mencoba membangunkan korban dalam kondisi tanpa reaksi,” tandas Kapolsek Denpasar Barat Kompol Adnan Pandibu.

Karyawan hotel setempat, Ketut Nartiyani, 34, mengatakan korban check in, Sabtu (18/8) sekitar pukul 20.00. Korban menyewa kamar atas namanya sendiri.

Korban, tegas Kompol Adnan, berencana menginap selama dua malam. “Korban selama ini sering menginap di Hotel Lavarta dan biasanya korban menginap ramai-ramai.

Sebelum ditemukan tewas korban menginap sendiri,” terang mantan Kapolsek Denpasar Selatan itu.

Ditegaskan Kapolsek Denbar, korban diketahui meninggal setelah seorang wanita tidak dikenal oleh saksi (mengaku teman korban, red) datang menemui korban sekitar pukul 14.00.

“Teman wanita korban memberitahu saksi (pihak hotel, red bahwa korban meninggal di kamarnya,” bebernya. 

Untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban, sekitar pukul 15.10 Inafis Polresta Denpasar datang ke lokasi.

“Pemeriksaan luar terhadap jenazah korban sudah dilakukan. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” tegasnya.

 “Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di sekujur tubuh korban sehingga penyebab kematian menunggu hasil pemeriksaan mayat di RSUP Sanglah,” tutup perwira satu melati di pundak itu. 

DENPASAR – Kematian misterius dilaporkan terjadi Minggu (19/8) siang di Hotel Lavarta, Jalan Pidada No 27, Denpasar.

Nyoman Asa, warga Banjar Anggarkasih, Desa Medahan, Blahbatuh, Gianyar, ditemukan tewas diatas tempat tidur, tepatnya di kamar nomor 21 Hotel Lavarta.

Dari mulut korban yang diketahui berprofesi sebagai wiraswasta ini keluar busa mongering. Diduga kuat korban meninggal karena menderita sakit.

Indikasi itu cukup kuat mengingat di dalam kamar ditemukan 3 sachet minuman herbal merk Agneta Red Wine kemasan 10 gram.

Terungkapnya kematian korban saat saksi Utari bertanya kepada resepsionis menanyakan kamar korban. Saksi Indah Ayu kemudian menunjukkan kamar nomor 21 yang ditempati Asa.

Tak berselang lama, Utari turun memberitahu keadaan korban. Selanjutnya, saksi bersama Utari bergegas mengecek keadaan korban.

Indah Ayu tersentak melihat mulut korban berbusa. “Saksi mengaku tidak berani menyentuh korban. Sementara Utari mencoba membangunkan korban dalam kondisi tanpa reaksi,” tandas Kapolsek Denpasar Barat Kompol Adnan Pandibu.

Karyawan hotel setempat, Ketut Nartiyani, 34, mengatakan korban check in, Sabtu (18/8) sekitar pukul 20.00. Korban menyewa kamar atas namanya sendiri.

Korban, tegas Kompol Adnan, berencana menginap selama dua malam. “Korban selama ini sering menginap di Hotel Lavarta dan biasanya korban menginap ramai-ramai.

Sebelum ditemukan tewas korban menginap sendiri,” terang mantan Kapolsek Denpasar Selatan itu.

Ditegaskan Kapolsek Denbar, korban diketahui meninggal setelah seorang wanita tidak dikenal oleh saksi (mengaku teman korban, red) datang menemui korban sekitar pukul 14.00.

“Teman wanita korban memberitahu saksi (pihak hotel, red bahwa korban meninggal di kamarnya,” bebernya. 

Untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban, sekitar pukul 15.10 Inafis Polresta Denpasar datang ke lokasi.

“Pemeriksaan luar terhadap jenazah korban sudah dilakukan. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” tegasnya.

 “Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di sekujur tubuh korban sehingga penyebab kematian menunggu hasil pemeriksaan mayat di RSUP Sanglah,” tutup perwira satu melati di pundak itu. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/