DENPASAR – Permintaan kebaya oleh masyarakat khususnya perempuan dari waktu ke waktu tidak pernah sepi.
Hal ini dikarenakan banyak kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan kebaya. Mulai dari pergi ke pura, kegiatan adat dan sebagainya.
Hal ini juga memberi peluang terhadap pengusaha untuk meningkatkan penjualan, terutama jenis kebaya jadi yang mendominasi permintaan saat ini.
Salah seorang pemilik butik kebaya, Mirah Krsnayanthi, saat ditemui di butiknya di Jalan Batanghari, Denpasar, mengatakan, penjualan kebaya jadi di tempatnya mencapai 100 hingga 200 pieces per bulan.
Menurutnya, dibandingkan membeli kain yang kemudian dibawa ke tukang jahit oleh konsumen, membeli kebaya jadi lebih praktis, sehingga banyak permintaan untuk itu.
“Kebaya ini kami juga sediakan dengan berbagai jenis ukuran, sehingga banyak pilihan yang bisa disesuaikan dengan tubuh konsumen,” ungkap Mirah.
Demikian juga berbagai jenis warna disediakan, sehingga konsumen memilik banyak pilihan. Namun demikian, kata dia, warna yang paling laris
yaitu hitam dengan tambahan modifikasi, pink terang dan oranye, disamping warna putih yang dibutuhkan untuk pergi ke pura.
Pilihan tangan panjang atau pendek pun disediakan, untuk memenuhi perbedaan selera konsumen.
“Tapi, kalau warna putih yang biasa digunakan untuk ke Pura, biasanya pilihan lebih ke lengan panjang,” ujarnya.
Disinggung soal harga, dia mengatakan, bervariasi mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 350.000 per pieces. Variasi harga ini tergantung dari jenis bahan pembuatan kebaya jadi ini.
Demikian juga beberapa jenis kebaya jadi ini ditambahkan aplikasi payet dan bordir.