29.2 C
Jakarta
25 November 2024, 20:37 PM WIB

KERAS! Megawati Kritik Festival Tanah Lot, Dianggap Kebarat-baratan

TABANAN – Presiden kelima RI Megawati Soekarno Putri akhirnya menghadiri penutupan acara Tanah Lot Art and Food Festival ke-2.

“Saya sebenarnya diundang Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti pada saat pembukaan Tanah Lot Festival.

Mohon maaf saya tidak bisa hadir, karena harus menghadiri pembukaan Asian Games di Stadion Utama Gelora bersama Presiden RI Joko Widodo,” kata Mengawati.

Menurut Megawati, festival seperti Tanah Lot Festival tidak hanya ada di Tabanan, tapi juga ada di kabupaten lain di Indonesia.

Karena itu, dia berharap festival serupa digelar di kabupaten lain di Bali. Pasalnya, event dan festival serupa dapat mengangkat seni dan budaya Bali.

“Ajang festival seperti ini juga memberikan masukan bagi devisa negara. Bahkan, juga dapat dinikmati juga oleh masyarakat lokal,” jelasnya.

Dia juga memberikan kritikan untuk Tanah Lot Festival kali ini. Terutama terkait penggunaan kata Tanah Lot Art and Food Festival ke-2.

“Saya ganti namanya menjadi  Festival Seni dan Makanan Tanah Lot Ke-2,” kata Mengawati. Penggunaan kalimat seperti itu, kata dia, mencerminkan identitas suatu bangsa dan mencintai bahasa Indonesia.

“Boleh saja kita hidup di zaman millennial, tapi tetap isi orang Indonesia. Nasionalisme yang lebih dijunjung tinggi,” tegasnya.

TABANAN – Presiden kelima RI Megawati Soekarno Putri akhirnya menghadiri penutupan acara Tanah Lot Art and Food Festival ke-2.

“Saya sebenarnya diundang Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti pada saat pembukaan Tanah Lot Festival.

Mohon maaf saya tidak bisa hadir, karena harus menghadiri pembukaan Asian Games di Stadion Utama Gelora bersama Presiden RI Joko Widodo,” kata Mengawati.

Menurut Megawati, festival seperti Tanah Lot Festival tidak hanya ada di Tabanan, tapi juga ada di kabupaten lain di Indonesia.

Karena itu, dia berharap festival serupa digelar di kabupaten lain di Bali. Pasalnya, event dan festival serupa dapat mengangkat seni dan budaya Bali.

“Ajang festival seperti ini juga memberikan masukan bagi devisa negara. Bahkan, juga dapat dinikmati juga oleh masyarakat lokal,” jelasnya.

Dia juga memberikan kritikan untuk Tanah Lot Festival kali ini. Terutama terkait penggunaan kata Tanah Lot Art and Food Festival ke-2.

“Saya ganti namanya menjadi  Festival Seni dan Makanan Tanah Lot Ke-2,” kata Mengawati. Penggunaan kalimat seperti itu, kata dia, mencerminkan identitas suatu bangsa dan mencintai bahasa Indonesia.

“Boleh saja kita hidup di zaman millennial, tapi tetap isi orang Indonesia. Nasionalisme yang lebih dijunjung tinggi,” tegasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/