32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:49 PM WIB

CATAT!! Penuhi Kuota Perempuan, NasDem Tawarkan Opsi Dua Tumbal

DENPASAR- Meski sidang mediasi tahap II antara Partai NasDem Bali dengan KPU Bali menemui titik terang, namun hal itu tak serta merta membuat internal Partai NasDem adem ayem sepenuhnya.
Sebaliknya, sembari menunggu hasil pleno Bawaslu Bali, Partai NasDem Bali juga masih berencana mengusulkan opsi pencoretan terhadap dua nama bacaleg Dapil Buleleng.
Siapa? Ditanya demikian, Ketua DPW Partai NasDem Bali, IB Oka Gunastawa, Senin malam (20/8) menyatakan belum tahu.
Meski begitu, dirinya tak menampik NasDem menyodorkan opsi atau pilihan pencoretan bacaleg untuk memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan. “Harapan kami utuh (12 bacaleg, red). Kami hanya menyampaikan opsi. Rumusan kesepakatan adalah wewenang dari Bawaslu Bali,” ucapnya. 
Oka Gunastawa menjelaskan sidang mediasi kedua kemarin berlangsung menegangkan, khususnya saat pemohon (NasDem Bali, red) dan termohon (KPUD Bali, red) menyampaikan pandangan masing-masing di awal mediasi. 
“Bisa ada tumbal. Bisa juga tidak. Bila ada tumbal, namanya kami benar-benar tidak tahu,” tegasnya. 

Disinggung soal nama Nyoman Tirtawan, petahana NasDem yang kini duduk sebagai anggota Komisi 1 DPRD Provinsi Bali, Oka Gunastawa enggan berkomentar. 
Politisi asal Desa Jungutan, Karangasem itu justru memilih mengklarifikasi pernyataan Tirtawan yang mengancam mempolisikan KPUD Bali ke Polda Bali terkait digugurkannya 12 bacaleg DPRD Bali NasDem Buleleng. 
“Pernyataan itu bukan statement resmi partai NasDem. Itu pernyataan Tirtawan mewakili dirinya sendiri. Yang menuduhkan kesalahan pada KPUD Bali bukan NasDem Bali, tapi seorang Suryawan,” tegasnya. 
Oka Gunastawa tidak menampik pernyataan sepihak Tirtawan tidak menguntungkan NasDem Bali; justru sebaliknya. “Diplomasi bisa gagal. Tidak menguntungkan partai. Ini menjadi pelajaran kami. Apa yang disampaikan Tirtawan sekali lagi bukan statement resmi NasDem Bali,” tegasnya.
Menariknya disinggung soal sanksi atas sikap Tirtawan, Oka Gunastawa menjawab normatif dengan istilah akan melihat perkembangan sekaligus aspirasi dari seluruh kader partai. 
Meski demikian dirinya memastikan tidak tinggal diam atas sikap Tirtawan. 
“Kami sudah mengingatkan. Agar jangan menyampaikan hal itu. Karena itu membahayakan calon yang lain. Ini bagaian dari pembelajaran bagi semua kader,” tandasnya sembari menyatakan bahwa urusan personal Tirtawan bukan merupakan wilayah NasDem Bali. 

DENPASAR- Meski sidang mediasi tahap II antara Partai NasDem Bali dengan KPU Bali menemui titik terang, namun hal itu tak serta merta membuat internal Partai NasDem adem ayem sepenuhnya.
Sebaliknya, sembari menunggu hasil pleno Bawaslu Bali, Partai NasDem Bali juga masih berencana mengusulkan opsi pencoretan terhadap dua nama bacaleg Dapil Buleleng.
Siapa? Ditanya demikian, Ketua DPW Partai NasDem Bali, IB Oka Gunastawa, Senin malam (20/8) menyatakan belum tahu.
Meski begitu, dirinya tak menampik NasDem menyodorkan opsi atau pilihan pencoretan bacaleg untuk memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan. “Harapan kami utuh (12 bacaleg, red). Kami hanya menyampaikan opsi. Rumusan kesepakatan adalah wewenang dari Bawaslu Bali,” ucapnya. 
Oka Gunastawa menjelaskan sidang mediasi kedua kemarin berlangsung menegangkan, khususnya saat pemohon (NasDem Bali, red) dan termohon (KPUD Bali, red) menyampaikan pandangan masing-masing di awal mediasi. 
“Bisa ada tumbal. Bisa juga tidak. Bila ada tumbal, namanya kami benar-benar tidak tahu,” tegasnya. 

Disinggung soal nama Nyoman Tirtawan, petahana NasDem yang kini duduk sebagai anggota Komisi 1 DPRD Provinsi Bali, Oka Gunastawa enggan berkomentar. 
Politisi asal Desa Jungutan, Karangasem itu justru memilih mengklarifikasi pernyataan Tirtawan yang mengancam mempolisikan KPUD Bali ke Polda Bali terkait digugurkannya 12 bacaleg DPRD Bali NasDem Buleleng. 
“Pernyataan itu bukan statement resmi partai NasDem. Itu pernyataan Tirtawan mewakili dirinya sendiri. Yang menuduhkan kesalahan pada KPUD Bali bukan NasDem Bali, tapi seorang Suryawan,” tegasnya. 
Oka Gunastawa tidak menampik pernyataan sepihak Tirtawan tidak menguntungkan NasDem Bali; justru sebaliknya. “Diplomasi bisa gagal. Tidak menguntungkan partai. Ini menjadi pelajaran kami. Apa yang disampaikan Tirtawan sekali lagi bukan statement resmi NasDem Bali,” tegasnya.
Menariknya disinggung soal sanksi atas sikap Tirtawan, Oka Gunastawa menjawab normatif dengan istilah akan melihat perkembangan sekaligus aspirasi dari seluruh kader partai. 
Meski demikian dirinya memastikan tidak tinggal diam atas sikap Tirtawan. 
“Kami sudah mengingatkan. Agar jangan menyampaikan hal itu. Karena itu membahayakan calon yang lain. Ini bagaian dari pembelajaran bagi semua kader,” tandasnya sembari menyatakan bahwa urusan personal Tirtawan bukan merupakan wilayah NasDem Bali. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/