31.3 C
Jakarta
19 November 2024, 19:08 PM WIB

Prihatin Nasib TKI Asal Bali, Adi Susanto Putuskan Maju Nyaleg

DENPASAR-Prihatin dengan nasib tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Bali mendorong, I Nengah Yasa Adi Susanto memutuskan maju pada pemilu legislatif (Pileg) 2019 mendatang.

                  

Meski terkesan tiba-tiba, keputusan politisi yang juga praktisi hukum ini seperti disampaikan Adi Susanto, Selasa (21/8).

 

Menurutnya keputusan maju sebagai calon legislatif (caleg) DPR-RI dari Dapil Bali, ini bukan hanya karena prihatin terhadap nasib TKI di Bali, tetapi juga karena dirinya mendapat perintah khusus dari DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Bali.

 

“Devisa TKI lumayan besar untuk Bali, namun perlindungan hukumnya sangat lemah. Kesehatan juga menjadi sumber utama, dan menjadi perhatian yang serius dengan pengawalan yang ketat sehingga warga kurang mampu juga tercover dengan baik,” ujar pria yang juga menjabat sebagai ketua DPW PSI Provinsi Bali, ini

Sehingga dengan segala pertimbangan yang matang, Adi kemudian memutuskan maju. Adi juga optimistis, dengan keputusan maju mendapat dukung 90 persen pemilih.

“Khususnya pemilih yang memiliki idealisme memilih bukan atas dasar dana hibah dan bansos.

Masyarakat jangan sampai lalai diimingi bansos dan hibah, karena itu sudah jadi hak masyarakat yang penyalurannya sudah diatur dalam Pemendagri No. 13 Tahun 2018 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yanh bersumber dari APBD,” pungkasnya.

DENPASAR-Prihatin dengan nasib tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Bali mendorong, I Nengah Yasa Adi Susanto memutuskan maju pada pemilu legislatif (Pileg) 2019 mendatang.

                  

Meski terkesan tiba-tiba, keputusan politisi yang juga praktisi hukum ini seperti disampaikan Adi Susanto, Selasa (21/8).

 

Menurutnya keputusan maju sebagai calon legislatif (caleg) DPR-RI dari Dapil Bali, ini bukan hanya karena prihatin terhadap nasib TKI di Bali, tetapi juga karena dirinya mendapat perintah khusus dari DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Bali.

 

“Devisa TKI lumayan besar untuk Bali, namun perlindungan hukumnya sangat lemah. Kesehatan juga menjadi sumber utama, dan menjadi perhatian yang serius dengan pengawalan yang ketat sehingga warga kurang mampu juga tercover dengan baik,” ujar pria yang juga menjabat sebagai ketua DPW PSI Provinsi Bali, ini

Sehingga dengan segala pertimbangan yang matang, Adi kemudian memutuskan maju. Adi juga optimistis, dengan keputusan maju mendapat dukung 90 persen pemilih.

“Khususnya pemilih yang memiliki idealisme memilih bukan atas dasar dana hibah dan bansos.

Masyarakat jangan sampai lalai diimingi bansos dan hibah, karena itu sudah jadi hak masyarakat yang penyalurannya sudah diatur dalam Pemendagri No. 13 Tahun 2018 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yanh bersumber dari APBD,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/