NEGARA – Penemuan kerangka manusia di semak-semak pinggir pantai Sumur Kembar, Lingkungan Penginuman, kemarin langsung ditelusuri kepolisian.
Ada indikasi awal kerangka manusia itu adalah korban pembunuhan. Untuk menguak indikasi itu, anggota Inafis Polres Jembrana dan petugas medis Puskesmas Gilimanuk mengambil sampel untuk diteliti.
Kerangka itu sendiri terkubur di kuburan yang panjangnya sekitar 170 cm. Setelah digali, kerangka itu kemudian dipindahkan untuk didentifikasi.
Secara umum tulang belulang itu masih lengkap termasuk gigi yang masih menempel di tengkoraknya. Tidak ditemukan benda lain atau pakian di dalam kuburan tersebut.
Melihat kain kafan yang dipakai membungkus hanya selembar dan diikat dengan tali raffia serta kedalaman kuburan yang dangkal,
muncul dugan kalau mayat yang tinggal tulang-belulang itu korban pembunuhan yang dikubur oleh pelakuknya.
Untuk menghilangkan jejak semua pakiannya dibuka termasuk benda-benda lainya yang ada di tubuh mayat itu.
Ada juga dugaan kalau mayat yang dikubur itu adalah Koming, siswa SMA warga Gilimanuk yang hilang sejak tahun 2009 lalu.
Kerangka itu sendiri terbungkus kain kafan warna putih dan posisi kerangka terlentang dengan posisi kepala di utara.
Kedalaman posisi dibagian kepala sedalam 70 sentimeter dari permukaan tanah dan kedalaman kaki dari permukaan tanah 60 sentimeter.
”Ada empat ikatan tali rapia warna hijau pada bagian kepala, dada, pinggang dan kaki. Berlum diketahui jenis kelamin maupun usianya,” jelas Kapolsek KP3 Gilimanuk Kompol Nyoman Subawa.
Untuk penyelidikan lebih lanjut kerangka itu kemudian dibawa ke RSU Negara. “Untuk mengetahu lebih jelas dari kerangka itu perlu dilakukan pemeriksaan forensic,” pungkasnya