SEMARAPURA– Usai dikenal banyak wisatawan domestik dan asing dengan wisata Tukad Unda, kini desa wisata Paksebali, Dawan mulai menggarap potensi lain.
Salah satu yang mulai digarap untuk meningkatkan pendapat dari sektor wisata, yakni menggali potensi lokal melalui kerajinan ukir dan souvenir.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Klungkung, I Gede Kusumajaya disela pelatihan Ukir Kayu Sebagai Souvenir bagi Industri Kecil di Desa Wisata Paksebali Sabtu (25/8) mengungkapkan, ada sebanyak 20 orang pengrajin di Desa Paksebali yang mengikuti kegiatan pelatihan.
Pelatihan akan berlangsung selama empat hari yakni dari tanggal 25-28 Agustus 2018.
Sumber dana dari pelatihan ini bersumber dari APBD pemerintah Kabupaten Klungkung.
“Dalam kegiatan ini, mereka akan dilatih bagaimana cara membuat souvenir. Kami juga memberikan bantuan peralatan untuk membuat souvenir,” ujarnya.
Sedangkan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam sambutannya mengharapkan agar hasil dari pelatihan ini bisa menghasilkan souvenir yang khas dari Desa Paksebali.
“Hasilkanlah sebuah karya yang dapat menjadi souvenir khas dari Desa Paksebali”, ujar Suwirta.
Sementara itu, Perbekel Desa Paksebali, Putu Ariadi mengungkapkan, rencananya bentuk souvenir yang akan dibuat sebagai ciri khas dari Desa Wisata Paksebali adalah gantungan kunci berbentuk ikan sebagai ikon dari objek wisata Kali Unda.
Kemudian berbentuk miniatur Subali, dan lainnya.
Adapun untuk pemasaran tahap awal, rencananya akan langsung digabung dengan harga tiket masuk ke objek wisata Kali Unda.
Sehingga ketika wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Kali Unda, mereka sudah bisa mendapatkan satu buah souvenir khas Desa Paksebali.
“Harga souvenirnya kira-kira Rp 5 ribu.
Kami harapkan selain Desa Wisata Paksebali semakin diingat dan terkenal, juga bisa menambah pendapatan warga di Paksebali. Nanti BUMDes yang akan mengelolanya,” pungkasnya.