DENPASAR – Emas ke-17 bagi Indonesia dan emas perdana atlet asal Bali di Asian Games 2018 berhasil diraih pesilat asal Denpasar, Komang Harik Adi Putra.
Bertarung di kelas E Putra 65 – 70 kg, Komang Harik berhasil mengalahkan musuh bebuyutannya asal Malaysia, Jamari Mohd Al Jufferi dengan skor telak 4-1 di Padepokan Pencak Silat TMII, Senin kemarin (27/8).
Bisa dikatakan musuh bebuyutan karena dua kemenangan berhasil diraihnya dalam empat kali pertemuan dengan Al Jufferi sejak medio 2016.
Pertemuan pertama Komang Harik dengan pesilat asal Malaysia ini terjadi pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat yang berlangsung di Bali pada bulan Desember 2016.
Saat itu, Komang Harik takluk 0-5 di babak semifinal. Di Belgia Open, Komang Harik juga dikandaskan di babak semifinal oleh pesilat berusia 26 tahun tersebut.
Baru pada saat Test Event Asian Games 2018 pada bulan Februari lalu, pesilat berusia 24 tahun ini sukses merebut medali emas
dengan mengalahkan Al Jufferi sebelum akhirnya dia berhasil kembali mempecundangi Al Jufferi di final Asian Games 2018.
Prestasi Komang Harik bisa dikatakan cukup luar biasa dalam dua tahun terakhir. Usai menggondol medali emas PON XIX/20016, Jabar, medali demi medali terus diraih pesilat kelahiran Desa Sangsit, Buleleng ini.
Dia juga sempat naik ke kelas F pada SEA games 2017 Malaysia dan mampu meraih medali perunggu.
Apresiasi setinggi langit diberikan KONI Bali dan Pengprov IPSI Bali. Sekum Pengprov IPSI Bali sekaligus Binpres KONI Bali I Nyoman Yamadhiputra
yang dihubungi kemarin mengakui kehebatan Komang Harik di multieven olahraga terbesar kedua di dunia setelah Olimpiade ini.
“Prestasi Harik ini sangat hebat. Di usianya yang masih muda, dia adalah masa depan Bali dan Indonesia. Dia berhasil melewati lawan-lawan tangguh hingga berhasil meraih medali emas.
Saya berharap, dia menjadi andalan Indonesia di masa mendatang baik di level nasional maupun internasional,” terang Yama yang kebetulan menyaksikan langsung parti final Komang Harik menghadapi Al Jufferi kemarin.