DENPASAR – Setelah Komang Harik Adi Putra yang berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia dan Bali di cabor pencak silat nomor laga kelas E putra 65 – 70 kg Asian Games 2018,
kali ini giliran Sang Ayu Sidan – Ni Made Dwiyanti yang berhasil mempersembahkan medali emas kedua untuk Bali dari nomor seni Tunggal/Ganda/Regu (TGR) putri di Padepokan Pencak Silat TMII, Rabu kemarin (29/8).
Raihan medali emas Sang Ayu Wilantari – Ni Made Dwiyanti juga menjadi medali emas ke-26 untuk Indonesia dan medali kesepuluh untuk Timnas Pencak Silat Indonesia di perhelatan Asian Games ke-18.
Kedua pesilat asal peraih medali emas PON XIX/2016 ini meraih medali emas setelah memperoleh nilai tertinggi.
Kemarin duet andalan Bali ini berhasil mengemas 574 poin dan mengungguli pasangan Thailand Chanthamunee Saowanee/Choosuwan Ooraya
yang mengumpulkan 474 poin serta pasangan Malaysia Abu Hasan Nur Hamizah/ A Malik Nur Syahzreen yang mengemas 558 poin.
Tentu ini adalah capaian yang luar biasa bagi keduanya. Sebab ini, menjadi medali emas perdana mereka di multi event olahraga terbesar di Asia ini.
Raihan medali emas ini juga menjadi pengobat rindu Sang Ayu Sidan/Dwiyanti di ajang internasional. Terakhir kali keduanya meraih medali emas saat Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2012 di Thailand.
Sebab di saat SEA Games 2013 dan 2015, nomor spesialisasinya tidak dipertandingkan. Sedangkan di SEA Games 2017 Malaysia, keduanya absen lantaran baru melahirkan.
Diwawancarai kemarin, keduanya mengaku sangat bangga atas capaian yang raihnya di Asian games 2018. Tetapi tentu saja sebelum pertandingan, mereka berdua sempat tegang.
“Jujur kami tegang. Kami sama-sama berusaha untuk tenang dan tampil maksimal. Sudah beberapa minggu ini kami tegang.
Tetapi berkat dukungan masyarakat, kami bisa melewatinya dengan baik. Ini pencapaian yang luar biasa bagi kami,” Sang Ayu Sidan.
Di sisi lain, Ni Made Dwiyanti mengatakan medali emas yang diraihnya bersama Sang Ayu Sidan akan dipersembahkan untuk masyarakat Bali,
sang pelatih yang selama ini melatihnya di Bali I Wayan Selamat, dan keluarganya. “Jelas untuk anak-anak kami dan suami juga,” ucapnya.