26.7 C
Jakarta
21 September 2024, 4:04 AM WIB

Telat Tampil, Aksi Panggung Paling Mengesankan Selama Konser

Untuk pertama kali, band folk asal Bali, Dialog Dini Hari (DDH) tampil di Taiwan Pasiwali Festival.

Sepulang dari luar negeri, band beranggotakan Dadang Pranoto (DP), Brozio Orah (BO) dan Deny Surya, yang dimanajeri Ferry Dermawan (FD) pun bercerita secara bergantian kepada reporter Jawa Pos Radar Bali, I WAYAN WIDYANTARA, kemarin.

 

Bagaimana ceritanya DDH bisa main di Taiwan?

FD: Sebelumnya kami berkenalan lewat media sosial dengan salah satu pemilik Taiwan Colors Music, sebuah label rekaman asal Taiwan yang juga aktif sebagai promotor konser.

Pasiwali Festival ini menurut mereka cocok untuk Dialog Dini Hari, kami menerima undangan awal bulan Juni dan tidak lama setelah itu sudah dikonfirmasi bahwa kami akan main tanggal 4 Agustus 2018.

 

Bisa bagi pengalaman bermain di Taiwan? Pertama kali?

DP: Ya ini pertama kali kami main di Taiwan. Sebagai negara yang sebelumnya kami tahu cukup aktif di film dan seni rupa, hal tersebut ditandai dengan seringnya informasi

yang kami dapat tentang kunjungan pegiat-pegiat seni dari Indonesia berangkat ke sana. Ternyata geliat skena musiknya tak kalah menggairahkan,

kami sempat bertanya mencari informasi tentang fasilitas, sumber daya, dan teknologi memang sudah maju dan itu kami rasakan benar di panggung. Dan apresiasi penonton terhadap musik-musik baru patut diacungi jempol. Keren sekali.

 

Apa kesan yang tak terlupakan di festival itu?

BO: Deny Surya pemain drum kami mengalami delay penerbangan hingga tiga kali dan baru tiba 20 menit sebelum waktu tampil.

Di tengah ketidakpastian antara apakah Deny Surya akan tiba tepat waktu, kami tetap harus mempersiapkan penampilan, dengan waktu yang sempit dan tanpa cek suara

kami sangat terbantu oleh teknisi panggung panitia yang sangat sigap. Panggung kami di Taiwan Pasiwali Festival menjadi yang paling mengesankan sejauh ini.

 

Bagaimana antusiasme warga Taiwan, mengingat lagu yang dibawakan berbahasa Indonesia?

DP: Apresiasi penonton terhadap musik-musik baru sangat supportif, kami menyiasati dengan menyusun lagu-lagu dengan bunyi yang kami anggap mudah diterima.

Harapan kami semoga jika berkesan dengan penampilan kami, mereka bisa mempelajari lebih detil misalkan soal lirik berbahasa Indonesia.

 

Apa rencana ke depan DDH?

DP: Saat ini masih workshop materi untuk album berikutnya. Dan yang terdekat, menyiapkan penampilan kolaborasi spesial untuk Soundrenaline 2018. 

Untuk pertama kali, band folk asal Bali, Dialog Dini Hari (DDH) tampil di Taiwan Pasiwali Festival.

Sepulang dari luar negeri, band beranggotakan Dadang Pranoto (DP), Brozio Orah (BO) dan Deny Surya, yang dimanajeri Ferry Dermawan (FD) pun bercerita secara bergantian kepada reporter Jawa Pos Radar Bali, I WAYAN WIDYANTARA, kemarin.

 

Bagaimana ceritanya DDH bisa main di Taiwan?

FD: Sebelumnya kami berkenalan lewat media sosial dengan salah satu pemilik Taiwan Colors Music, sebuah label rekaman asal Taiwan yang juga aktif sebagai promotor konser.

Pasiwali Festival ini menurut mereka cocok untuk Dialog Dini Hari, kami menerima undangan awal bulan Juni dan tidak lama setelah itu sudah dikonfirmasi bahwa kami akan main tanggal 4 Agustus 2018.

 

Bisa bagi pengalaman bermain di Taiwan? Pertama kali?

DP: Ya ini pertama kali kami main di Taiwan. Sebagai negara yang sebelumnya kami tahu cukup aktif di film dan seni rupa, hal tersebut ditandai dengan seringnya informasi

yang kami dapat tentang kunjungan pegiat-pegiat seni dari Indonesia berangkat ke sana. Ternyata geliat skena musiknya tak kalah menggairahkan,

kami sempat bertanya mencari informasi tentang fasilitas, sumber daya, dan teknologi memang sudah maju dan itu kami rasakan benar di panggung. Dan apresiasi penonton terhadap musik-musik baru patut diacungi jempol. Keren sekali.

 

Apa kesan yang tak terlupakan di festival itu?

BO: Deny Surya pemain drum kami mengalami delay penerbangan hingga tiga kali dan baru tiba 20 menit sebelum waktu tampil.

Di tengah ketidakpastian antara apakah Deny Surya akan tiba tepat waktu, kami tetap harus mempersiapkan penampilan, dengan waktu yang sempit dan tanpa cek suara

kami sangat terbantu oleh teknisi panggung panitia yang sangat sigap. Panggung kami di Taiwan Pasiwali Festival menjadi yang paling mengesankan sejauh ini.

 

Bagaimana antusiasme warga Taiwan, mengingat lagu yang dibawakan berbahasa Indonesia?

DP: Apresiasi penonton terhadap musik-musik baru sangat supportif, kami menyiasati dengan menyusun lagu-lagu dengan bunyi yang kami anggap mudah diterima.

Harapan kami semoga jika berkesan dengan penampilan kami, mereka bisa mempelajari lebih detil misalkan soal lirik berbahasa Indonesia.

 

Apa rencana ke depan DDH?

DP: Saat ini masih workshop materi untuk album berikutnya. Dan yang terdekat, menyiapkan penampilan kolaborasi spesial untuk Soundrenaline 2018. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/