SINGARAJA – Sebanyak sepuluh orang siswa di SMKN 1 Sawan, mengalami kerauhan massal pagi kemarin (31/8).
Siswa-siswa itu mendadak kerauhan, tak lama setelah gempa berkekuatan 5.1 skala richter terjadi. Pihak sekolah pun masih menunggu petunjuk niskala terkait peristiwa kerauhan massal itu.
Peristiwa berawal saat gempa yang berpusat 23 kilometer arah barat laut Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, terjadi.
Siswa sontak keluar kelas meninggalkan proses belajar mengajar. Mengingat guncangan saat itu terasa cukup keras.
Ditengah kondisi panik itu, sempat terdengar beberapa siswa berteriak histeris. Awalnya siswa-siswa itu hanya dikira panik setelah merasakan guncangan gempa.
Namun lama kelamaan, jumlah siswa yang berteriak histeris makin banyak. “Awalnya itu hanya tiga orang yang teriak histeris.
Kemudian ada yang menyusul lagi. Total ada sepuluh orang. Itu siswa kelas X dan kelas XI,” kata Kepala SMKN 1 Sawan, Made Rasta.
Khawatir peristiwa kerauhan massal makin meluas, seluruh siswa yang berjumlah 748 orang, langsung dipulangkan.
Siswa yang kerauhan terpaksa ditangani di halaman sekolah dengan alas karpet seadanya. Selain khawatir terjadi gempa susulan, ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) juga terbatas.
Peristiwa kerauhan itu baru tertangani sekitar pukul 12.00 siang kemarin.