25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:26 AM WIB

Frustasi Tumor Tak Kunjung Sembuh, Hidup Bujangan Ini Berakhir Tragis

NEGARA – Penyakit tumor di bagian perut yang diderita Putu Raharja, 27, sejak masih bayi, membuatnya frustasi.

Saking furstasinya, warga Ketapang, Lelateng, Negara, ini kemarin nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Aksi ulah pati yang dilakukan korban sekaligus pelaku ini diketahui pertama kali oleh ibu kandungnya Ni Ketut Noti, 55.

Saat itu sekitar pukul 20.20, Noti keluar dari dalam rumah melalui pintu depan. Saat keluar itulah, Noti kaget melihat anaknya tergantung dengan leher terjerat tapi plastik yang diikatkan di kayu kerangka atap garase.

Melihat anaknya yang masih bujang itu tergantung, sambil berteiak minta tolong, Noti lari ke dapur untuk mengambil pisau guna memotong tali yang menjerat leher Raharja.

Mendengar teriakan Noti, keluarga dan tetangganya berdatangan lalu menurunkan tubuh Raharja. Namun setelah berhasil diturunkan, Raharja sudah tidak bernyawa lagi.

Peristiwa ulah pati itu kemudian dilaporkan ke kepala lingkungan dan diteruskan ke polisi. Tim Inafis dan petugas medis

dari Puskesmas Pengambengan yang datang kemudian melakukan olah TKP dan pemeriksaan terhadap jenasah Raharja.

Dari hasil olah TKP, Raharja gantung diri dengan tali platik yang panjangnya 270 sentimeter yang diikatkan di kayu kerangka atap garase rumahnya.

“Tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan lain selain bekas jeratan tali dileher dan keluar air mani dari kemaluanya,” ujar Kasatreskrim Polres Jembrana AKP Yusak Agustinus Sooai.

Menurut AKP Yusak, berdasar keterangan keluarga, Raharja melakukan gantung diri diduga karena frustasi akibat menderita penyakit tumor

di perut yang sudah dideritanya sejak 25 tahun atau sejak masih bayi dan hingga kini tidak kunjung sembuh

NEGARA – Penyakit tumor di bagian perut yang diderita Putu Raharja, 27, sejak masih bayi, membuatnya frustasi.

Saking furstasinya, warga Ketapang, Lelateng, Negara, ini kemarin nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Aksi ulah pati yang dilakukan korban sekaligus pelaku ini diketahui pertama kali oleh ibu kandungnya Ni Ketut Noti, 55.

Saat itu sekitar pukul 20.20, Noti keluar dari dalam rumah melalui pintu depan. Saat keluar itulah, Noti kaget melihat anaknya tergantung dengan leher terjerat tapi plastik yang diikatkan di kayu kerangka atap garase.

Melihat anaknya yang masih bujang itu tergantung, sambil berteiak minta tolong, Noti lari ke dapur untuk mengambil pisau guna memotong tali yang menjerat leher Raharja.

Mendengar teriakan Noti, keluarga dan tetangganya berdatangan lalu menurunkan tubuh Raharja. Namun setelah berhasil diturunkan, Raharja sudah tidak bernyawa lagi.

Peristiwa ulah pati itu kemudian dilaporkan ke kepala lingkungan dan diteruskan ke polisi. Tim Inafis dan petugas medis

dari Puskesmas Pengambengan yang datang kemudian melakukan olah TKP dan pemeriksaan terhadap jenasah Raharja.

Dari hasil olah TKP, Raharja gantung diri dengan tali platik yang panjangnya 270 sentimeter yang diikatkan di kayu kerangka atap garase rumahnya.

“Tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan lain selain bekas jeratan tali dileher dan keluar air mani dari kemaluanya,” ujar Kasatreskrim Polres Jembrana AKP Yusak Agustinus Sooai.

Menurut AKP Yusak, berdasar keterangan keluarga, Raharja melakukan gantung diri diduga karena frustasi akibat menderita penyakit tumor

di perut yang sudah dideritanya sejak 25 tahun atau sejak masih bayi dan hingga kini tidak kunjung sembuh

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/