MANGUPURA-Dana Promosi Pariwisata Badung naik drastis.
Sempat mendapat sorotan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Badung.
Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung dan Dinas Pariwisata Badung, pun sempat dipanggil terkait terkait penggunaan anggaran dana promosi pariwisata Tahun 2017.
Namun begitu, ternyata pemanggilan Kejari tak berpengaruh pada dana promosi pariwisata Badung 2018.
Sebaliknya, jika tahun sebelumnya dana promosi hanya di kisaran Rp 4,5 miliar, kini di tahun 2018 dana promosi pariwisata Badung meningkat drastis.
Tak tanggung-tangung, dana promosi naik tiga kali lipat lebih yakni Rp 14 miliar.
Kadis Pariwisata Badung Made Badra dikonfirmasi, malah enggan berkomentar alias tidak bersedia memberi keterangan lebih lanjut perihal tersebut.
“Ya, ya nanti saja dulu, masih suasana begini,” jelas Badra saat dikonfirmasi, Senin (3/9) .
Pasca dipanggil Kejari Badung terkait penggunaan dana Promosi pariwisata, Badra pun enggan memberikan jawaban apakah akan terus dilakukan promosi pariwisata.
Untuk diketahui pada akhir Agustus lalu, Dinas Parwisata bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah Badung melakukan promosi ke India yang berlangsung selama satu minggu dari tanggal 24 Agustus sampai 24 Agustus.
Ada empat daerah yang dikunjungi yakni Chandigarh, Jaipur, Lucknow, dan Colcate.
Sementara untuk dana promosi pariwisata tiap tahun mengalami peningkatan.
Pada tahun 2015 sebesar Rp2.154.636.100, tahun 2016 sebesar Rp 3.891.774.795, Tahun 2017 sebesar Rp2.533.585.100, pada pos dinas pariwisata dan sebesar Rp4,500.000 pada pos BPPD Badung. Kemudian di tahun 2018 Rp14.673.472.265.
Hanya saja belum lama ini, Made Badra sempat melontarkan peningkatan anggaran promosi pariwisata tidak menggunakan persentase, melainkan tergantung negara kunjungan.
“Tidak ada istilahnya tambah 5 persen atau 10 persen. Itu sesuai target kinerja yang kita sasar.
Kalau jumlah negara lebih banyak otomatis (bertambah-red), kan logikanya begitu,” pungkasnya.