AMLAPURA—Sebanyak 10.621 kepala keluarga (KK) di Karangasem menerima Bantuan Sosial Pogram Keluaga Harapan dari Kementrian Sosial (Kemensos) RI.
Melalui program bantuan yang digelontor sejak 2010 lalu, itu pemerintah berharap kesejahteraan warga di Karangasem meningkat.
Kadis Sosial Karangasem Puspa Kumari, dikonfirmasi disela penyaluran bantuan tahap ke III bansos non tunai program keluarga harapan bagi 350 KK di Banjar Susuan, Amlapura, Senin (3/9) memastikan, jika bantuan tersebut sudah tersalur dengan baik.
Kedepan pelayanan akan terus dilakukan sehingga program keluarga harapan bisa tuntas.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Kesra dr Priagung Duarsa mengatakan program ini sangat bagus untuk membantu masyarakat miskin di Karangasem.
Ini barawal dari 2000 KK di awali di tiga kecamatan di Karangasem.
Namun saat ini sudah mencapai 10 ribu lebih di semua kecamatan di Karangasem.
“Tujuanya adalah meningkatkan kesejahtraan masyarakat,” ujarnya.
Bantuan yang diberikan berupa uang sebesar Rp 500 ribu.
Uang ini setahun cair empat kali. Uang ini sendiri sebagian besar dipergunakan untuk biaya sekolah keluarga tidak mampu.
Hal ini juga dikemukakan Made Leli asal Dusun Bungaya.
Ibu tiga anak ini bekerja sebagai pedagang di rumahnya.
Saat ini mengakui masih memiliki dua anak yang usia sekolah satu SMP dan satu lagi SMA.
Selaian bantuan untuk biaya sekolah bantuan lainnya juga dia dapatkan.
Karena untuk keluarga penerima PKH ini juga dapat KIS, Raskin, KKP (Kartu keluarga pintar).
“Dulu waktu anak masih SD uang di serahkan ke sekolah dulu di kelola sekolah, begitu beli sepatu serahkan kwitansi uang tersebut cair,” ujar Leli.
Sementara, itu Anggota Fraksi PDIP DPRRI dapil Bali I Gusti Agung Putri Astrid Kartika sendiri mengaku ikut mengawal bantuan tersebut.
“Kalau duitnya masih kecil ngomong ke saya. Kami akan perjuangkan lagi,” ujarnya.
Menurutnya, program ini diakui sangat bagus dan membantu sekali warga yang tidak mampu.
“Pakai biaya sekolah bu, jangan di pakai ke Salon.
Kalau ke Salon tidak usah dan belajar berias sendiri lebih bagus.
Begitu juga jangan dipakai dulu untuk kepentingan lain seperti cicil motor karena ada hal yang lebih penting yakni sekolah dan kesehatan anak anak,”pinta Astrid.