JAKARTA – Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati resmi berstatus Gubernur Bali dan Wakil Gubernur Bali untuk masa jabatan 2018-2023, Rabu (5/9) siang.
Koster-Ace dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara bersamaan Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman (Sulawesi Selatan), Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Sumatera Utara),
Ali Mazi-Lukman Abunawas (Sulawesi Tenggara), Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen (Jawa Tengah), Sutarmidji dan Ria Norsan (Kalimantan Barat),
Viktor Bungtilu Laiskodat-Josef Nae Soi (NTT), Lukas Enembe dan Klemen Tinal (Papua), dan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Jawa Barat).
Ini wawancara Jawa Pos.com dengan Gubernur Wayan Koster?
Apa Program Anda 100 hari ke depan?
Tidak ada program seratus hari. Sesuai masa jabatan lima tahun. Tapi ada yg diselesaikan dlm waktu dua minggu, sebulan, dua bulan, enam bulan, setahun.
Jadi, semua direncanakan dan dibuatkan tim merealissasikan program sesuai yang kami kampanye kan pada saat pilkada.
Program Jangka pendeknya seperti apa?
Kami akan memberikan warna pada penguatan budaya Bali. Khususnya yang berkaitan dengan adat, tradisi, seni budaya. Karena Bali kekuatan pada budaya.
Jadi ini yang haruss kami perbuat dan jadi prioritas utama di dalam membangun Bali ke depan. Dan, ini juga akan kami jadikan satu pilar membangun perekonomian Bali.
Selain budaya?
Tentu saja yang kami butuhkan karena Bali tujuan wisata dunia kami membutuhkan pelayanan yg baik karena itu kami meningkatkan standar kualitas pelayanan kepariwisataan di Bali.
Masuk ke di dalamnya mengembangkan infrastruktur darat udara laut secara terintegrasi dan kami desain master plain nya.
Bagaimana dengan reklamasi?
Kalau reklamasi sudah jelas sesuai dengan visi kami (bahasa Bali nggak jelas suaranya) bahwa reklamasi di kawasan Teluk Benoa itu tidak dapat dilaksanakan.
Problem reklamasi ada di perpres, bagaimana menyikapinya?
Saya kira perpres tidak menyuruh reklamasi. Jadi mau ada perpres atau nggak kalau gubernur mengatakan tidak ada reklamasi maka tidak akan dilaksanakan.
Ada komunikasi dengan presiden karena perpres mempersilakan siapapun melakukan reklamasi?
Perpres itu memberi ruang kalau mau dilakukan reklamasi boleh, tapi tidak menyuruh. Jadi, mau di reklamasi, memanfaatkan ruang yang disediakan atau tidak itu tergantung pengambil kebijakan.
Ada aturan baru mempertegas tidak ada reklamasi?
Tidak perlu aturan. Cukup kebijakan.
Recovery pascaerupsi Gunung Agung?
Saya kira kalau recovery Gunung Agung di bidang pariwisata sudah dikelola dengan baik bersama para pihak lainnya. Saya kira relatif sudah normal.
Persiapan IMF – World Bank Meeting?
Kami tengah berkoordinasi dengan panitia pusat dengan Bapak Luhut dan juga lainnya untuk memberikan dukungan penuh agar annual meeting bisa berjalan sukses
Ada kesulitan, bapak kan pejabat baru?
Saya kira panitia pusat kepanitiaan sudah sangat siap. Kami di Bali hanya diperlukan untuk pendukung saja.
Kami sudah berkoordinasi agar dukungan bisa dilakukan secara maksimal dan kami sudah cukup pengalaman menyelenggarakan even internasional.
Target annual meeting berapa wisatawan?
Karena annual meeting melibatkan 15 ribu peserta, saya kira itu akan menjadi satu citra baru bagi dunia wisata di bali dan akan meningkatkan saya kira kunjungan wisatawan.
Ada target selain acara wisata?
Tentu kami berharap agar annual meeting memberi dampak langsung bagi kehidupan masyarakat di bali khususnya industri UKM.