32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 17:06 PM WIB

Satpam DPRD Terjun ke Jurang, Selamat Berkat Dipijat Perempuan Misteri

RadarBali.com – Apes dialami anggota Satpam DPRD Tabanan I Gusti Ngurah Sedana Putra alias Gus Tegres, 30, Rabu dini hari (12/7) kemarin. 

Saat mengendarai sepeda motor dari rumahnya di Banjar Tengah Semeton, Desa Marga Dajan Puri, Marga, dia malah mengalami kecelakaan di Banjar Pekandelan, Desa Peken Belayu, Marga.

Bujangan ini bersama motornya terjun bebas ke jurang sedalam sekitar delapan meter. Beruntung, nyawanya selamat, hanya mengalami patah tulang dan luka-luka.

“Waktu itu mau berangkat kerja dari rumah ke kantor DPRD Tabanan. Anak saya jadi (petugas, Red) security di sana,” kata I Gusti Ngurah Made Suarya, 51, ayah Gus Tegres.

Suarya mengaku tidak mengetahui persis kejadiannya. Namun, menurut kepolisian, diperkirakan Gus Tegres tak mampu menguasai sepeda motornya Honda Scoopy DK 7596 HH saat melintas di Jalan Belayu-Denuma Kukuh tepatnya di Banjar Pekandelan Desa Peken Belayu, menabrak tiang penerangan jalan, hingga sepeda motornya ke jalur kanan dan terjun ke jurang.

Di jurang itu, Gus Tegres jatuh di antara rimbunan pohon bambu, sebelah pura. Usai terjun bebas, Suarya menyebut, anaknya tak sadarkan diri.

Namun, tiba-tiba dia tersadar ketika tubuhnya merasa dipijit dan diusap-usap. Saat itu, Gus Tegres mengaku melihat tiga sosok berwarna hitam.

Menurut keterangan polisi, sebagaimana pengakuan Gus Tegres, sosok itu seperti anak perempuan kecil-kecil.

“Ada tiga orang. Hitam-hitam. Anak saya dipijit-pijit, dielus-elus. Lalu diajak ngobrol. Tapi, tidak ingat lagi,” terang Suarya.  

Setelah itu, lanjut Suarya, kesadaran anaknya pun pulih, kemudian teriak meminta tolong. Dan kebetulan, melintas dua warga setempat saat akan ke sawah,  I Gusti Made Murdana, 52, dan I Ketut Wiarta, 47, sekitar Pukul 06.45.

Lantas, dia pun mengabarkan kepada warga lainnya. “Sekitar Pukul 07.00 korban bisa dinaikkan ke jalan raya dengan bantuan masyarakat,” tandas Kapolsek Marga, AKP I Made Gede Widia Adnyana, kemarin.

Widia Adnyana tidak bisa meyakinkan apakah korban jatuh karena dalam kondisi mabuk minuman keras. Karena saat ditolong, tidak tercium bau minuman beralkohol.

Sang ayah hanya menyebut, anaknya kemungkinan jatuh dari sepeda motornya lantaran kelelahan. “Karena belakangan ini kan hujan, dingin, mungkin kecapekan,” terang Suarya.

Pertolongan terhadap Gus Tegres tidak berjalan mudah. Sebab, medan yang curam, dan hanya bisa dilintasi satu orang, evakuasi tak bisa dilakukan dengan jalan kaki.

Oleh sejumlah warga, Gus Tegres yang sudah dinaikkan tandu akhirnya ditarik dari jurang menggunakan tali hingga ke jalan raya.

Lelaki yang bekerja sebagai security di DPRD Tabanan sejak lima tahun lalu itu pun dilarikan ke RS Tabanan. Hingga sore kemarin, masih dijadwalkan untuk menjalani operasi.

Sebab, tangan kanan dan kaki kanan anak laki-laki satu-satunya itu patah. Juga mengalami luka robek di bagian dada hingga kaki. 

RadarBali.com – Apes dialami anggota Satpam DPRD Tabanan I Gusti Ngurah Sedana Putra alias Gus Tegres, 30, Rabu dini hari (12/7) kemarin. 

Saat mengendarai sepeda motor dari rumahnya di Banjar Tengah Semeton, Desa Marga Dajan Puri, Marga, dia malah mengalami kecelakaan di Banjar Pekandelan, Desa Peken Belayu, Marga.

Bujangan ini bersama motornya terjun bebas ke jurang sedalam sekitar delapan meter. Beruntung, nyawanya selamat, hanya mengalami patah tulang dan luka-luka.

“Waktu itu mau berangkat kerja dari rumah ke kantor DPRD Tabanan. Anak saya jadi (petugas, Red) security di sana,” kata I Gusti Ngurah Made Suarya, 51, ayah Gus Tegres.

Suarya mengaku tidak mengetahui persis kejadiannya. Namun, menurut kepolisian, diperkirakan Gus Tegres tak mampu menguasai sepeda motornya Honda Scoopy DK 7596 HH saat melintas di Jalan Belayu-Denuma Kukuh tepatnya di Banjar Pekandelan Desa Peken Belayu, menabrak tiang penerangan jalan, hingga sepeda motornya ke jalur kanan dan terjun ke jurang.

Di jurang itu, Gus Tegres jatuh di antara rimbunan pohon bambu, sebelah pura. Usai terjun bebas, Suarya menyebut, anaknya tak sadarkan diri.

Namun, tiba-tiba dia tersadar ketika tubuhnya merasa dipijit dan diusap-usap. Saat itu, Gus Tegres mengaku melihat tiga sosok berwarna hitam.

Menurut keterangan polisi, sebagaimana pengakuan Gus Tegres, sosok itu seperti anak perempuan kecil-kecil.

“Ada tiga orang. Hitam-hitam. Anak saya dipijit-pijit, dielus-elus. Lalu diajak ngobrol. Tapi, tidak ingat lagi,” terang Suarya.  

Setelah itu, lanjut Suarya, kesadaran anaknya pun pulih, kemudian teriak meminta tolong. Dan kebetulan, melintas dua warga setempat saat akan ke sawah,  I Gusti Made Murdana, 52, dan I Ketut Wiarta, 47, sekitar Pukul 06.45.

Lantas, dia pun mengabarkan kepada warga lainnya. “Sekitar Pukul 07.00 korban bisa dinaikkan ke jalan raya dengan bantuan masyarakat,” tandas Kapolsek Marga, AKP I Made Gede Widia Adnyana, kemarin.

Widia Adnyana tidak bisa meyakinkan apakah korban jatuh karena dalam kondisi mabuk minuman keras. Karena saat ditolong, tidak tercium bau minuman beralkohol.

Sang ayah hanya menyebut, anaknya kemungkinan jatuh dari sepeda motornya lantaran kelelahan. “Karena belakangan ini kan hujan, dingin, mungkin kecapekan,” terang Suarya.

Pertolongan terhadap Gus Tegres tidak berjalan mudah. Sebab, medan yang curam, dan hanya bisa dilintasi satu orang, evakuasi tak bisa dilakukan dengan jalan kaki.

Oleh sejumlah warga, Gus Tegres yang sudah dinaikkan tandu akhirnya ditarik dari jurang menggunakan tali hingga ke jalan raya.

Lelaki yang bekerja sebagai security di DPRD Tabanan sejak lima tahun lalu itu pun dilarikan ke RS Tabanan. Hingga sore kemarin, masih dijadwalkan untuk menjalani operasi.

Sebab, tangan kanan dan kaki kanan anak laki-laki satu-satunya itu patah. Juga mengalami luka robek di bagian dada hingga kaki. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/