LOKAPAKSA – Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang membentang di atas Tukad Saba, kini sudah mulai keropos.
Padahal, jembatan yang menghubungkan Desa Lokapaksa dengan Desa Ringdikit itu baru berumur setahun atau tepatnya Maret 2017 lalu.
Setahun berlalu sejak jembatan itu berdiri, kini kondisinya sudah mulai rapuh.
Maklum saja, jembatan itu adalah jembatan darurat.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali , Jumat (7/9), papan kayu jembatan yang digunakan sebagai alas, sudah mulai lapuk.
Beberapa paku pun sudah mulai terlepas, sehingga membayakan pengguna jembatan.
Selain itu beberapa tali sling sudah mulai kendor.
Kondisi itu pun dikhawatirkan berdampak pada kekuatan dan ketahanan jembatan itu.
Terlebih lagi beberapa tali sudah terlihat melengkung.
Bahkan karena jembatan keropos, warga Desa Lokapaksa yang menempuh pendidikan di SDN 5 Ringdikit terpaksa harus menyeberangi Tukad Saba untuk mencapai sekolah.
Sebaliknya warga di Desa Ringdikit juga banyak yang bersekolah di SMPN 4 Seririt yang ada di Desa Lokapaksa. Mereka juga harus menyeberangi Tukad Saba.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng, Ketut Suparta Wijaya saat dikonfirmasi membenarkan kondisi tersebut. Suparta menyatakan Camat Seririt sempat menyurati dinas terkait kondisi terkini JPO di Tukad Saba.
“Setelah ada surat dari Camat Seririt, sudah saya cek langsung.
Memang kondisinya membuat khawatir.
Beberapa papannya sudah lepas, meski belum sampai bolong. Tali seling-nya juga kendor. Cukup membahayakan, karena yang biasa menyeberang di sana itu anak-anak,” kata Suparta.
Terkait kondisi itu, ia mengaku sedang menyiapkan dana dari anggaran pemeliharaan rutin untuk mengganti papan dan juga seling yang terlepas.
“Anggarannya paling Rp 10-15 juta, tetapi yang lama nanti penggarapannya karena pekerjaannya susah jembatannya menggantung,” demikian Suparta.