33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:15 PM WIB

Penari Ratu Roro Kidul Disebut Kena Black Magic, Jro Mangku Bilang…

TABANAN – Kerauhan masal kembali terjadi. Puluhan siswi SMPN 1 Selemadeg Barat, Tabanan, yang terlibat dalam pementasan tarian Rejang Sandat Ratu Segara (RSRS)

saat Art And Food Festival Tanah Lot Ke-2 beberapa waktu, kembali kerauhan masal sebelum proses pembelajaran di kelas kemarin.

Orang tua yang tidak terima anaknya kembali mengalami kerauhan masal di sekolah spontan melayangkan protes kepada Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti sebenarnya tidak tinggal diam. Bupati Eka telah menunjuk Korlip Siwa Murti Kediri, Tabanan, Jro Mangku Made Astawa untuk menangani masalah kerauhan ini.

Jro Mangku Made Astawa mengatakan, dari hasil penanganan yang dilakukan di SMPN 1 Selbar, sebanyak 38 siswa yang ditanganinya dengan kondisi sudah sadar atau berhenti kerauhan.

Kemudian 34 siswi yang mengalami kerahuan murni, akibat dari black magic (unsur negatif) santet.

“Jadi, 34 siswi tersebut kami sarankan untuk melakukan pengelukatan langsung di rumah saya di Bengkel, Tabanan. Sedangkan 4 orang dinyatakan bersih murni kerauhan tarian RSRS,” ungkapnya

Jro Mangku Made Astawa menambahkan, prosesi pengelukatan dilakukan Sabtu (8/9) hari ini ini. Untuk banten dan sesaji yang dibawa oleh siswa semua sudah disediakan dan siapkan.

“Siswa yang mekulat hanya membawa diri sendiri. Tetapi pihak sekolah kami suruh hanya menyiapkan banten pejati saja.

Jika ada siswa atau penari kerauhan diharapkan segera melaporkan ke kecamatan setempat. Agar dapat ditangani secara langsung,” tandasnya. 

TABANAN – Kerauhan masal kembali terjadi. Puluhan siswi SMPN 1 Selemadeg Barat, Tabanan, yang terlibat dalam pementasan tarian Rejang Sandat Ratu Segara (RSRS)

saat Art And Food Festival Tanah Lot Ke-2 beberapa waktu, kembali kerauhan masal sebelum proses pembelajaran di kelas kemarin.

Orang tua yang tidak terima anaknya kembali mengalami kerauhan masal di sekolah spontan melayangkan protes kepada Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti sebenarnya tidak tinggal diam. Bupati Eka telah menunjuk Korlip Siwa Murti Kediri, Tabanan, Jro Mangku Made Astawa untuk menangani masalah kerauhan ini.

Jro Mangku Made Astawa mengatakan, dari hasil penanganan yang dilakukan di SMPN 1 Selbar, sebanyak 38 siswa yang ditanganinya dengan kondisi sudah sadar atau berhenti kerauhan.

Kemudian 34 siswi yang mengalami kerahuan murni, akibat dari black magic (unsur negatif) santet.

“Jadi, 34 siswi tersebut kami sarankan untuk melakukan pengelukatan langsung di rumah saya di Bengkel, Tabanan. Sedangkan 4 orang dinyatakan bersih murni kerauhan tarian RSRS,” ungkapnya

Jro Mangku Made Astawa menambahkan, prosesi pengelukatan dilakukan Sabtu (8/9) hari ini ini. Untuk banten dan sesaji yang dibawa oleh siswa semua sudah disediakan dan siapkan.

“Siswa yang mekulat hanya membawa diri sendiri. Tetapi pihak sekolah kami suruh hanya menyiapkan banten pejati saja.

Jika ada siswa atau penari kerauhan diharapkan segera melaporkan ke kecamatan setempat. Agar dapat ditangani secara langsung,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/