32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:09 PM WIB

Mimih…Alat Reproduksi Ibu Pembuang Bayi Infeksi, Rahim Masih Sisakan..

SEMARAPURA – Kasus penemuan orok berjenis kelamin perempuan di saluran irigasi Subak Penasan, Dusun Penasan, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Senin (27/8) lalu, rupanya,

tidak hanya menyeret KDG, 19 asal Dusun Penasan, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan dan WDA, 19 asal Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan.

Penyidik Polsek Banjarangkan juga menyeret seorang dukun pijat asal Desa Pempetan, Kecamatan Rendang, Karangasem sebagai tersangka lantaran diduga turut membantu tindakan aborsi tersebut.

Kapolsek Banjarangkan, AKP. Ni Luh Wirati mengungkapkan, KDG, perempuan pembuang bayi hingga saat ini masih dirawat di RSUD Klungkung lantaran mengalami infeksi alat reproduksi.

 “Yang perempuan masih dirawat karena mengalami infeksi,” kata AKP Wirati. Menurutnya, KDG mengalami infeksi alat reproduksi karena tindakan aborsi yang dilakukannya itu meninggalkan bagian dari ari-ari si orok.

Lebih lanjut, diungkapkannya selama mengandung, kedua orang tua KDG tidak mengetahuinya. Begitu juga dengan orang tua WDA, yang tidak mengetahui permasalahan yang dialami anaknya itu.

“Kalau orang tuanya tahu, mungkin tidak terjadi seperti ini,” tandasnya. Berdasar informasi yang berhasil dihimpun, KDG merupakan anak kedua dari tiga orang bersaudara.

Keluarganya termasuk rumah tangga miskin. Ibu dan bapak KDG merupakan buruh serabutan.

SEMARAPURA – Kasus penemuan orok berjenis kelamin perempuan di saluran irigasi Subak Penasan, Dusun Penasan, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Senin (27/8) lalu, rupanya,

tidak hanya menyeret KDG, 19 asal Dusun Penasan, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan dan WDA, 19 asal Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan.

Penyidik Polsek Banjarangkan juga menyeret seorang dukun pijat asal Desa Pempetan, Kecamatan Rendang, Karangasem sebagai tersangka lantaran diduga turut membantu tindakan aborsi tersebut.

Kapolsek Banjarangkan, AKP. Ni Luh Wirati mengungkapkan, KDG, perempuan pembuang bayi hingga saat ini masih dirawat di RSUD Klungkung lantaran mengalami infeksi alat reproduksi.

 “Yang perempuan masih dirawat karena mengalami infeksi,” kata AKP Wirati. Menurutnya, KDG mengalami infeksi alat reproduksi karena tindakan aborsi yang dilakukannya itu meninggalkan bagian dari ari-ari si orok.

Lebih lanjut, diungkapkannya selama mengandung, kedua orang tua KDG tidak mengetahuinya. Begitu juga dengan orang tua WDA, yang tidak mengetahui permasalahan yang dialami anaknya itu.

“Kalau orang tuanya tahu, mungkin tidak terjadi seperti ini,” tandasnya. Berdasar informasi yang berhasil dihimpun, KDG merupakan anak kedua dari tiga orang bersaudara.

Keluarganya termasuk rumah tangga miskin. Ibu dan bapak KDG merupakan buruh serabutan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/