RadarBali.com – Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali terus mengalami peningkatan. Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali.
Peningkatan tersebut terlihat dari data perbandingan di bulan Mei 2016 dan Mei 2017 yang mengalami peningkatan cukup signifikan.
Di tahun yang sama antara bulan April dan Mei 2017 juga mengalami peningkatan. Tak hanya kunjungan yang meningkat, pertumbuhan juga terjadi pada Tingkat Penghunian Kamar (TPK) alias okupansi hotel di seluruh wilayah Bali.
Kabupaten Badung tetap menjadi primadona ketimbang wilayah lainnya di Bali. Jumlah kunjungan wisman pada bulan Mei 2016 mencapai 394.557 orang, dan di bulan yang sama di tahun 2017, jumlah kunjungan mengalami peningkatan sebanyak 24,03 persen yang mencapai angka 489.376 wisman.
Sementara dibandingkan antara bulan April dengan jumlah kunjungan 477.646 juga mengalami peningkatan sebesar 2,49 persen jika dibandingkan bulan Mei.
Sebagian besar wisman yang datang ke Bali yakni melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai yang mencapai 486.207 orang, sedangkan wisman yang melalui pelabuhan hanya 3.169 orang saja.
Sementara untuk TPK hotel berbintang pada bulan Mei 2017 mencapai 61,91 persen, dan persentase ini naik sebanyak 3,37 persen jika dibanding bulan April 2017 yang mencapai 58,54 persen.
Diukur menurut klasifikasi jenis hotel, tingkat hunian hotel bintang lima mendominasi sebesar 65,10 persen dari jenis lainnya. Sedangkan tingkat hunian kamar hotel paling rendah ditujukan pada hotel bintang dua yang hanya mencapai 50,27 persen.
Dari keseluruhan tingkat hunian hotel di Bulan Mei, Kabupaten Badung merupakan yang tertinggi yang mencapai 64,68 persen sedangkan terendah berada di wilayah Karangasem yang mencapai 39,27 persen saja.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang akrab disapa Cok Ace mengatakan, kondisi long weekend yang kerap kali terjadi di Bulan Mei telah mendongkrak Okupansi hotel di Bali, khususnya yang ada di kawasan Nusa Dua, Kuta dan Legian.
“Kawasan tersebut merupakan kawasan favorit bagi wisatawan. Dan saat bulan Mei bukan masa high season, tapi karena terbantu adanya long weekend jadi meningkat,” jelasnya Rabu (12/7).
Kepala Dinas Pariwisata Bali AA Gede Yuniartha Putra mengatakan, faktor pendukung meningkatnya kunjungan wisaman ini lantaran koneksi airline yang cukup banyak.
Saat ini yang mendominasi justru bukan Australia, tapi Tiongkok yang mencapai 665 ribu sedangkan Australia hanya 450 ribu.
“Karena di Australia pada bulan Mei belum memasuki masa liburan panas, tapi mulai bulan Juli ini akan bergeliat. Dan saya kira ini menjadi sinyal positif dengan adanya peningkatan, target 5,5 juta di tahun ini optimis tercapai bahkan hingga 2019 yang mencapai target 8 juta wisman,” tegasnya mantap.