DENPASAR – Gebrakan Pemerintah Kota Denpasar menghidupkan dokar, transportasi tradisional dalam menarik wisatawan sepertinya kurang memberikan hasil.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali, dokar hanya dimanfaatkan masyarakat lokal yang ingin jalan-jalan dengan mengelilingi wilayah kota Denpasar.
Program ini sebenarnya mulai berjalan sejak setahun lalu. Harapannya, wisatawan asing memanfaatkan dokar untuk wisata city tour.
Sayangnya, harapan itu jauh dari kenyataan. Kadispar Denpasar Dezire Mulyani membenarkan peminat dokar hias masih didominasi wisatawan domestik.
Pihaknya mengaku masih mempertahankan sampai Pasar Badung Normal kembali. Setelah normal, pihaknya akan mengevaluasi.
“Sebelum ada Pasar Badung bagaimana kemudian setelah Pasar Badung beroperasi bagaimana,” ucap Dezire Mulyani.
Dokar tersebut digratiskan Sabtu dan Minggu saja. Sedangkan antusias penikmatnya, ternyata baru sebatas masyarakat lokal. Wisatawan asing jarang yang mau naik dokar.
“Antusiasnya baru lokal saja. Rupanya dokar belum terlalu dilirik ke dalam paket tour mereka. Kami akan tetap mempertahankan dan terus menyampaikan bahwa kami punya sesuatu yang berbeda yang bisa wisatawan rasakan,” ujarnya.
Dezire mengaku Dispar sudah terus gencar melakukan promosi di hotel dan ke Asita. Tapi, sayangnya belum membuahkan hasil.
Dia berharap ke depannya ramai diminati wisatawan, terutama wisatawan mandiri.