GIANYAR – Ada sejumlah catatan kecil saat Bali United menaklukkan Persela Lamongan dengan skor 3-2 kemarin.
Pertama adalah akurasi umpan. Untuk pertama kalinya, Sukadana dkk hanya mampu menciptakan 66 persen akurasi umpan. Cukup untuk selama Bali United berlaga di Liga 1.
Bandingkan dengan Persela yang berhasil mengemas 78 persen operan sukses. Selain itu, duel udara Serdadu Tridatu juga kalah.
Bali United hanya mampu memenangkan empat duel udara berbanding 10 untuk Persela Lamongan. Tekel sukses juga dimenangkan oleh Laskar Joko Tingkir – julukan Persela Lamongan.
Persela berhasil mengemas 15 kali tekel sukses berbanding 12 kali untuk Bali United. Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro mengakui hal tersebut.
“Kami memang menang. Tapi di babak pertama, kami kehilangan sentuhan,” ucap Coach Widodo Cahyono Putri.
Widodo beralasan jika jeda waktu libur selama satu bulan menjadi salah satu faktor penyebab skuadnya masih belum menemukan ritme terbaik.
“Libur cukup lama sedikit membuat kami kehilangan momentum. Wajar di hari perdana pertandingan. Makanya ini yang sedikit membuat kami hati-hati kemarin.
Pemain juga sepertinya tidak bebas. Permainan akhirnya cukup berkembang dibabak kedua. Biasa pertandingan pertama sedikit kehilangan momentum,” terangnya.
Mengenai permainan Serdadu Tridatu secara garis besar kemarin, termasuk gol cepat yang dilesakkan Spaso pada menit kelima, Widodo mengatakan bahwa apa yang terjadi di lapangan kemarin sudah dicoba dalam skema latihan.
“Tentu di lapangan, semua pemain berimprovisasi. Kalau instruksi sudah dilakukan saat latihan bagaimana caranya untuk membongkar
pertahanan mereka. Saya melihat cukup tinggi garis pertahanan dan kombinasi serangannya,” tutur Widodo.