DENPASAR-Usai pertandingan antara Bali United menghadapi Persela Lamongan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Selasa kemarin (11/9), ternyata ada kejadian yang tidak mengenakkan.
Tiga bus yang membawa rombongan suporter Persela Lamongan dilempari oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kejadian tersebut tepatnya terjadi di Jalan Udayana, Banjar Antugan, Desa Blahbatuh. Dari data yang diperoleh, hanya dua bus yang mengalami kerusakan.
Bus pertama dengan Nopol AG 7235 UF yang mengalami pecah kaca depan. Bus dengan Nopol S 7470 UA yang dikemudikan oleh Sujono asal Desa Karang Tinggil Lamongan, mengalami lecet pada bagian body samping kanan.
Tiga orang yang kemungkinan besar adalah suporter Persela Lamongan juga mengalami lua-luka. Kasus ini juga sedang ditangani oleh Polsek Blahbatuh.
Kejadian diperkirakan terjadi pada pukul 21.00 usai pertandingan kemarin. Yang sangat disayangkan adalah, dalam kurun waktu tiga tahun berdirinya Bali United, baru kali ini ada kejadian seperti ini.
Para suporter banyak berkomentar tentang kejadian ini di media sosial. Mereka semua menduga itu adalah ulah dari oknum yang tidak bertanggung jawab yang ingin
memecah solidaritas antara suporter Bali United dengan suporter tim Liga 1 lainnya termasuk LA Mania, suporter dari Persela Lamongan.
Salah satu pentolan dari Brigaz Bali Nyoman Suharta pun angkat bicara. Dia sangat menyayangkan kejadian yang menimpa suporter Laskar Joko Tingkir – julukan Persela Lamongan ini.
“Saya tidak tahu mengapa bisa kecolongan seperti ini. Jujur kami bukan hanya Brigaz, tentu sangat menyayangkan kejadian ini.
Suporter dan masyarakat Bali terkenal cinta damai. Kemungkinan besar ada oknum yang sengaja mengadu domba. Insiden ini bisa memperkeruh situasi di Bali,” ujar Suharta.
Padahal, menurut Suharta, Brigaz dan Semeton Dewata sempat mengajak LA Mania berkeliling di Bali.
Dari beberapa foto yang diunggah di media sosial kemarin, memang terlihat LA Mania sedang berada di Pantai Sanur bersama dengan Brigaz Bali dan Semeton Dewata.
“Setelah itu juga Ajik Pantura, ketua Harian LA Mania juga saya jamu di rumah saya,” ungkapnya. Dia ingin jajaran kepolisian untuk segera mengusut tuntas masalah ini.
Dia ingin pihak kepolisian juga segera menangkap pelaku dan membeberkannya ke publik. Jika penanganan lambat atau seandainya oknum tersebut tidak berhasil ditemukan, justru bisa menjadi bumerang bagi suporter Bali.
Bisa saja perlakuan serupa terjadi ketiga suporter Serdadu Tridatu bertandang ke tim-tim lain di Liga 1 melalui jalur darat terutama bertandang ke tim-tim yang ada di Jawa Timur dan sekitarnya.
“Sepertinya ada yang mau membenturkan suporter Bali. Semoga cepat diusut tuntas agar tidak semakin membias,” tutupnya.