28.2 C
Jakarta
21 November 2024, 20:44 PM WIB

IB Sukarta: Pilpres 2019, Pintu Kemenangan Prabowo di Bali Terbuka

DENPASAR Tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno tingkat Provinsi Bali terbentuk.

Ketua DPD Gerindra Bali Ida Bagus Putu Sukarta terpilih secara aklamasi sebagai komandan tempur di Pipres April 2019 mendatang.

Menariknya, dua partai koalisi, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak hadir.

Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta yang dipasang sebagai ketua dewan pengarah koalisi tak hadir dengan alasan sedang di Malaysia.

“Beliau mengaku ikut apapun hasil keputusan. Rapat tadi sangat cair dan sepakat menunjuk saya sebagai ketua tim,” ucap anggota Komisi X DPR RI periode 2014-2019 peraih 54.655 suara itu.

Sukarta terkesan hati-hati menjawab saat puluhan awak media bertanya target perolehan suara yang dipasang koalisi Prabowo-Sandi.

Dirinya bahkan menyatakan tidak akan melihat prosentase kemenangan. “Target kita menang. Kita tidak melihat prosentasenya. Yang penting menang secara nasional. Di Bali pun menang,” tandasnya.

Apakah di atas perolehan 614.241 atau 28,58 persen suara tahun 2014 silam? Sukarta menjawab normatif.

“Menang itu kan memenangkan hati masyarakat. Bukan harus persentasenya. Itu saja,” ungkapnya.

Meski demikian Sukarta mengaku optimis berkaca dari pengalaman 2014. Politisi asal Desa Sanur Kaja, Denpasar itu menilai pelaksanaan

Pilpres dan Pileg di bulan April 2019 nanti akan membuka jalan kemenangan bagi Prabowo-Sandi di pulau dewata.

“Langkah-langkah nyatanya pergerakan,” ungkapnya sembari bernostalgia dengan raihan Partai Gerindra tahun 2014 silam.

“Kami tidak mau terulang kembali hal-hal yang kurang baik. Kita perbaiki. Yang sudah baik kita lupakan. Itu saja,” ungkap pimpinan parpol peraih 219.521 suara di Pileg 2014.

Sebagaimana diketahui, Gerindra berapa di urutan keempat setelah PDI Perjuangan (872.885 suara), Golkar (329.620 suara), dan Demokrat (311.246 suara).

Tentang pertimbangan dipilihnya Gerindra Bali sebagai komando tim pemenangan, Sukarta kembali menekankan hal itu adalah kesepakatan.

Demokrat Bali ungkapnya mengambil peran sebagai ketua dewan pengarah. Mekanisme penunjukan dirinya sebagai ketua, imbuh Sukarta diraih secara musyawarah mufakat.

“Secara kekeluargaan. Bercanda. Biasa kita. Kita sambut Pileg dan Pilpres ini dengan hati yang gembira,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sukarta menjelaskan posisi sekretaris tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga dipegang oleh mantan Sekretaris Daerah Bali, Cokorda Ngurah Pemayun.

Sementara nama bendahara belum ditetapkan, namun dipastikan adalah kader Gerindra Bali.

Sukarta menyebut pasca pembentukan tim pemenangan di tingkat provinsi, pihaknya akan langsung bergerilya ke kabupaten-kabupaten se-Bali; menjalin komunikasi yang solid.

“Selama ini sudah berjalan. Tinggal mematangkan,” tandasnya sembari mengaku akan bekerja ekstra hingga Minggu (16/9) karena pada Sabtu (22/9) nama-nama komponen tim pemenangan tersebut harus disetor ke tingkat pusat.

“Struktur pemenangan di kabupaten sudah ada drafnya. Kita sesuaikan dengan yang dipakai oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum, red),” sambungnya sembari menyebut susunan tim koalisi tidak seluruhnya komplit hingga tingkat daerah. 

DENPASAR Tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno tingkat Provinsi Bali terbentuk.

Ketua DPD Gerindra Bali Ida Bagus Putu Sukarta terpilih secara aklamasi sebagai komandan tempur di Pipres April 2019 mendatang.

Menariknya, dua partai koalisi, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak hadir.

Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta yang dipasang sebagai ketua dewan pengarah koalisi tak hadir dengan alasan sedang di Malaysia.

“Beliau mengaku ikut apapun hasil keputusan. Rapat tadi sangat cair dan sepakat menunjuk saya sebagai ketua tim,” ucap anggota Komisi X DPR RI periode 2014-2019 peraih 54.655 suara itu.

Sukarta terkesan hati-hati menjawab saat puluhan awak media bertanya target perolehan suara yang dipasang koalisi Prabowo-Sandi.

Dirinya bahkan menyatakan tidak akan melihat prosentase kemenangan. “Target kita menang. Kita tidak melihat prosentasenya. Yang penting menang secara nasional. Di Bali pun menang,” tandasnya.

Apakah di atas perolehan 614.241 atau 28,58 persen suara tahun 2014 silam? Sukarta menjawab normatif.

“Menang itu kan memenangkan hati masyarakat. Bukan harus persentasenya. Itu saja,” ungkapnya.

Meski demikian Sukarta mengaku optimis berkaca dari pengalaman 2014. Politisi asal Desa Sanur Kaja, Denpasar itu menilai pelaksanaan

Pilpres dan Pileg di bulan April 2019 nanti akan membuka jalan kemenangan bagi Prabowo-Sandi di pulau dewata.

“Langkah-langkah nyatanya pergerakan,” ungkapnya sembari bernostalgia dengan raihan Partai Gerindra tahun 2014 silam.

“Kami tidak mau terulang kembali hal-hal yang kurang baik. Kita perbaiki. Yang sudah baik kita lupakan. Itu saja,” ungkap pimpinan parpol peraih 219.521 suara di Pileg 2014.

Sebagaimana diketahui, Gerindra berapa di urutan keempat setelah PDI Perjuangan (872.885 suara), Golkar (329.620 suara), dan Demokrat (311.246 suara).

Tentang pertimbangan dipilihnya Gerindra Bali sebagai komando tim pemenangan, Sukarta kembali menekankan hal itu adalah kesepakatan.

Demokrat Bali ungkapnya mengambil peran sebagai ketua dewan pengarah. Mekanisme penunjukan dirinya sebagai ketua, imbuh Sukarta diraih secara musyawarah mufakat.

“Secara kekeluargaan. Bercanda. Biasa kita. Kita sambut Pileg dan Pilpres ini dengan hati yang gembira,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sukarta menjelaskan posisi sekretaris tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga dipegang oleh mantan Sekretaris Daerah Bali, Cokorda Ngurah Pemayun.

Sementara nama bendahara belum ditetapkan, namun dipastikan adalah kader Gerindra Bali.

Sukarta menyebut pasca pembentukan tim pemenangan di tingkat provinsi, pihaknya akan langsung bergerilya ke kabupaten-kabupaten se-Bali; menjalin komunikasi yang solid.

“Selama ini sudah berjalan. Tinggal mematangkan,” tandasnya sembari mengaku akan bekerja ekstra hingga Minggu (16/9) karena pada Sabtu (22/9) nama-nama komponen tim pemenangan tersebut harus disetor ke tingkat pusat.

“Struktur pemenangan di kabupaten sudah ada drafnya. Kita sesuaikan dengan yang dipakai oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum, red),” sambungnya sembari menyebut susunan tim koalisi tidak seluruhnya komplit hingga tingkat daerah. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/