26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 5:17 AM WIB

PARAH!! Ngaku Kapolres, Minta Uang ke Kontraktor

NEGARA – Ada-ada saja cara orang melakukan modus penipuan. Kali ini, korbannya adalah seorang kontraktor di Jembrana.

Parahnya lagi, penipu mengaku Kapolres Jembrana AKPB Budi Pardamaean Saragih.

Penelpon tersebut meminta sejumlah uang untuk dana talangan pembangunan proyek di Polres Jembrana.

Infomasi yang dihimpun koran ini, kontraktor tersebut dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (18/9) pagi kemarin.

Awalnya, langsung memperkenalkan diri mengaku sebagai Kapolres Jembrana yang akan mengerjakan rehab bangunan Polres dan Polsek.

Namun, karena anggaran belum keluar, meminta dana talangan dari kontraktor.

Permintaan uang dari penelpon tersebut sebesar Rp 35 juta, agar anggaran untuk rehab bangunan Polres bisa cair dengan transfer melalui rekening bank. 

Ketika dana untuk pembangunan sudah diterima, akan dikembalikan pada kontraktor tersebut. “Saya merasa permintaan itu ganjil,” kata kontraktor yang enggan namanya dikorankan ini.

Karena curiga dengan permintaan penelpon, kontraktor tersebut meminta bantuan salah seorang anggota polisi untuk mencocokkan nomor handphone Kapolres Jembrana.

Ternyata, Kapolres saat dikonfirmasi memastikan bukan dirinya yang menghubungi. “Saya yakin itu penipuan, makanya batal saya transfer,” terangnya.

Kapolres Jembrana AKBP Budi Pardamean Saragih dikonfirmasi terpisah memastikan tidak menghubungi siapapun termasuk kontraktor untuk meminta uang.

Apalagi di Polres Jembrana dan Polsek tidak ada pengerjaan proyek rehab bangunan.

“Sudah pasti modus penipuan yang mencatut nama,” tegasnya.

 

 

 

NEGARA – Ada-ada saja cara orang melakukan modus penipuan. Kali ini, korbannya adalah seorang kontraktor di Jembrana.

Parahnya lagi, penipu mengaku Kapolres Jembrana AKPB Budi Pardamaean Saragih.

Penelpon tersebut meminta sejumlah uang untuk dana talangan pembangunan proyek di Polres Jembrana.

Infomasi yang dihimpun koran ini, kontraktor tersebut dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (18/9) pagi kemarin.

Awalnya, langsung memperkenalkan diri mengaku sebagai Kapolres Jembrana yang akan mengerjakan rehab bangunan Polres dan Polsek.

Namun, karena anggaran belum keluar, meminta dana talangan dari kontraktor.

Permintaan uang dari penelpon tersebut sebesar Rp 35 juta, agar anggaran untuk rehab bangunan Polres bisa cair dengan transfer melalui rekening bank. 

Ketika dana untuk pembangunan sudah diterima, akan dikembalikan pada kontraktor tersebut. “Saya merasa permintaan itu ganjil,” kata kontraktor yang enggan namanya dikorankan ini.

Karena curiga dengan permintaan penelpon, kontraktor tersebut meminta bantuan salah seorang anggota polisi untuk mencocokkan nomor handphone Kapolres Jembrana.

Ternyata, Kapolres saat dikonfirmasi memastikan bukan dirinya yang menghubungi. “Saya yakin itu penipuan, makanya batal saya transfer,” terangnya.

Kapolres Jembrana AKBP Budi Pardamean Saragih dikonfirmasi terpisah memastikan tidak menghubungi siapapun termasuk kontraktor untuk meminta uang.

Apalagi di Polres Jembrana dan Polsek tidak ada pengerjaan proyek rehab bangunan.

“Sudah pasti modus penipuan yang mencatut nama,” tegasnya.

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/