DENPASAR – Proyek reklamasi Bandara Ngurah Rai untuk perluasan apron jelang perhelatan IMF-World Bank Meeting kini telah mencapai 90 persen pengerjaan.
Co. General Manager Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Sigit Herdiyanto mengatakan, proyek infrastruktur untuk pengembangan bandara Ngurah Rai ini terdapat tiga paket (lihat grafis).
“Total ada 10 parking stand. Satu parking stand bisa menampung 13, jadi totalnya bisa menampung 130 pesawat tipe nero body,” tutur Sigit Herdiyanto.
Selain itu, selama perhelatan IMF tersebut akan menambah 10 auto gate imigrasi dengan penempatan enam pada terminal kedatangan dan empat ditempatkan di terminal keberangkatan.
Selain penambahan fasilitas tersebut, ada juga penambahan X-ray, dan CCTV. “Itu di Luar anggaran proyek IMF yang kami keluarkan. Ini memang anggaran tiap tahun dan tahun ini nilainya segitu (Rp 3 miliar),” bebernya.
Proyek Bandara Ngurah Rai
Paket 1 : Proyek reklamasi apron Barat seluas 345,75 hektare namun baru direklamasi 8 hektare
– Pengerjaaanya melibatkan 600 pekerja
– Membutuhkan 2,6 juta meter kubik pasir laut yang diambil dari Pantai Sawangan
– Waktu pengerjaan 6 bulan
Bisa menampung 130 pesawat jenis nero body dengan total penambahan 10 parking stand
Paket 2 : pengerjaan apron sisi Timur seluas 4,6 hektare
Diperuntukkan parkir pesawat kepala negara
Paket 3 pengerjaan gedung VVIP seluas 8000 meter khusus kepala negara
Total anggaran proyek mencapai Rp 2,2 triliun yang merupakan dana internal PT Angkasa pura 1 untuk mendukung even IMF-World Bank pada Oktober mendatang.