RadarBali.com – Dengan penerapan uang elektronik (unik) di Jalan Tol Bali Mandara (TBM) mulai 1 Oktober mendatang, petugas yang biasa melayani transaksi konvensional akan ditarik.
PT. Jasamarga Bali Tol (JBT) sebagai pengelola tol hanya menugaskan beberapa orang sebagai pengawas jika layanan unik mengalami gangguan.
Humas PT JBT Drajad Hari Suseno memastikan tidak ada pengurangan tenaga kerja meski gardu tidak lagi melayani uang tunai. Karyawan yang biasa bertugas di gardu akan ditugaskan di bagian lain.
Di antaranya menjadi bagian administrasi kantor. “Intinya kami tidak ada PHK pegawai. Bahkan, kalau ada pegawai yang minta ditempatkan di bagian lain akan kami usahakan,” tandasnya.
Ditegaskan Drajad, program unik merupakan program pemerintah pusat. Sesuai aturan yang ada, mulai 1 Oktober pengguna Jalan Tol Bali Mandara wajib memakai unik.
Masyarakat yang belum memiliki kartu unik bisa membeli di sejumlah bank, seperti BNI, BPD, BRI dan BCA.
Selain di bank, ke depan kartu unik juga bisa didapatkan di minimarket berjaringan. Lebih lanjut dijelaskan, keuntungan menggunakan unik yaitu masuk jalan tol menjadi cepat karena tidak perlu transaksi konvensional.
Di samping itu, penggunaan kartu unik juga bisa meminimlkan peredaran uang palsu. “Kalau pakai unik, belanja di minimarket yang dibayar sesuai struk. Tidak lagi kembaliannya dikasih permen,” selorohnya.